Debunk ini berisi informasi yang menyebutkan bahwa pelaku bom bunuh diri di gereja di Surabaya atas nama Dita Oepriarto masih hidup. Dalam unggahan di media sosial yang viral tersebut, terlihat foto seorang pria disandingkan dengan foto Dita. Terdapat satu foto lagi yang menggambarkan bahwa pria mirip Dita tersebut sedang diamankan polisi di depan Polrestabes Surabaya. Menanggapi hal itu, Polisi menegaskan bahwa viral itu hoax.
“Tidak benar, hoax itu,” tegas Kabid Humas Polda Jatim Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (15/5/2018).
======
(KATEGORI): DISINFORMASI
======
(SUMBER): MEDIA SOSIAL
======
(NARASI):
Bapak yang bom bunuh diri HARI MINGGU di gereja pakai mobil ternyata TIDAK MATI dia lompat dari mobil, benar2 iblis…ISTRI DAN KE 4 anaknya MATIā¦
======
(PENJELASAN LENGKAP):
Sebuah foto yang diklaim sebagai pelaku bom bunuh diri di salah satu gereja di Surabaya beberapa waktu lalu yang bernama Dita Oepriarto ternyata masih hidup sempat beredar di media sosial.
Dalam unggahan di media sosial yang viral tersebut, terlihat foto seorang pria disandingkan dengan foto Dita. Terdapat satu foto lagi yang menggambarkan bahwa pria mirip Dita tersebut sedang diamankan polisi di depan Polrestabes Surabaya.
Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Frans Barung Mangera menyatakan jika enam pelaku bom bunuh diri di tiga tempat di Surabaya semuanya ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.
“Tidak benar, hoax itu,” tegas Kabid Frans Barung Mangera saat dikonfirmasi detikcom, Selasa (15/5/2018).
Menurut Barung, info viral itu tidak benar karena polisi sudah mengantongi hasil DNA dan data ontologi dari gigi pelaku. Jika sudah siap, hasil ini nantinya juga akan disampaikan Barung kepada masyarakat.
“Hasil DNA dan data gigi pelaku sudah kami kantongi dan nanti besok akan kami rilis jika sudah siap,”ujarnya.
Seperti diketahui, Pelaku yang masih satu keluarga ini diketahui tinggal di Rungkut Jalan Wisma Indah Blok K No 22 Surabaya. Para pelaku tersebut adalah Puji Kuswati warga Banyuwangi dan dua anak perempunya yakni FS (12 tahun) dan FR(9 tahun) ketiganya menggunakan bom yang diletakkan di pinggang (bom pinggang). Sedangkan dua pelaku lainnya yang juga anak dari Dita dan Puji melakukan bunuh diri di gereja Ngagel, dia adalah YF dan FH (16 tahun).
======
REFERENSI:
https://news.detik.com/jawatimur/4021126/viral-bomber-gereja-di-surabaya-masih-hidup-polisi-hoax
http://www.beritajatim.com/peristiwa/328518/semua_terduga_pelaku_bom_di_tiga_gereja_tewas.html