Tanpa sumber informasi kredibel, menambahkan narasi “*infovalid” tidak menjadikan sebuah informasi menjadi valid. Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI.
======
KATEGORI
Hoaks.
======
SUMBER
(1) http://bit.ly/2s39yyl, cuitan oleh akun Twitter “Hulk” (@Hulk_idn). Sudah dibagikan 1.1 ribu kali per tangkapan layar dibuat.
——
(2) http://bit.ly/2x63B9t, post-post yang membagikan di Facebook (public posts).
======
NARASI
“Baru saja menjadi perbincangan hangat di kalangan intelijen | dua orang anggota mossad Israel tertangkap kamera CCTV di Sulawesi | agen ini diduga sedang melatih kelompok teroris palsu yang juga sedang dilatih oleh brimob | *infovalid”.
======
PENJELASAN
Tidak menyebutkan sumber informasi kredibel adalah tipikal penggunaan teknik “Appeal to Authority”. Agar dipercaya di narasi digunakan pihak-pihak yang valid:
(1) “perbincangan hangat di kalangan intelijen”
(2) “anggota mossad Israel”
(3) “tertangkap kamera CCTV”
tanpa ada kejelasan, misalnya tautan, ke detil informasi yang diklaim disampaikan oleh pihak-pihak tersebut.
======
REFERENSI
(1) http://bit.ly/2H4PMJM, tentang “Appeal to Authority”: “Dalam kerja jurnalistik pernyataan narasumber lazimnya diverifikasi terlebih dahulu dan diberi penjelasan dalam kapasitas apa narasumber memberikan pernyataannya. Pernyataan tersebut mestinya diuji dengan pertanyaan-pertanyaan seperti, apa bukti dari pernyataan tersebut? Dalam konteks bagaimana narasumber bisa mendapat informasi tersebut? Serta, apa kemungkinan bias motif politik narasumber dalam menyampaikan pernyataan tersebut?”.
——
(2) http://bit.ly/2rhTadC, firsdraftnews.org: “Konten yang Menyesatkan
Penggunaan informasi yang sesat untuk membingkai sebuah isu atau individu”
======
Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/646489289016943/