Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Depok dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Suparyono, kemudian anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi PKS, Imam Budi Hartono dan Politisi PKS yang juga mantan Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Tifatul Sembiring serentak membantah spanduk berlogo PKS bertuliskan “#2019 Membawa Misi Merubah Demokrasi Menjadi Sistem Khilafah Islamiyah” yang terpasang di Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) yang menghubungkan Depok Town Square dan Margo City, Depok. Mereka menjelaskan spanduk itu bukan produk PKS dan sebagai bentuk mendiskreditkan PKS. Spanduk tersebut pun sudah dicopot oleh Satpol PP setempat sejak pukul 09.00 pagi tadi.
=====
KATEGORI: Klarifikasi
=====
SUMBER: Media Daring
=====
NARASI:
1. “Sudah saya perintah untuk dicopot. Saya pastikan spanduk tersebut bukan produk PKS,” kata Ketua Fraksi PKS Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Depok Suparyono, Jumat (27/4).
2. “Ini tahun politik, jadi ada upaya ingin mendiskreditkan PKS. Kami tetap komit dengan NKRI,” ujar Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKS, Imam Budi Hartono, Jumat (27/4).
=====
PENJELASAN:
Klarifikasi yang diberikan oleh Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Depok, Suparyono dan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi PKS, Imam Budi Hartono ialah untuk membantah adanya spanduk yang berlogo PKS dengan tulisan #2019 Membawa Misi Merubah Demokrasi Menjadi Sistem Khilafah Islamiyah. Spanduk tersebut terpasang di JPO yang menghubungkan Depok Town Square dan Margo City, Depok.
Namun pantauan Tempo, spanduk tersebut sudah tidak terpasang pada jam 10.00 Wib. Dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kota Depok, Yayan Arianto mengatakan spanduk tersebut telah dicopot oleh pihaknya sekitar pukul 09.00 Wib.
“Ya, kami yang mencopot, karena tak berizin,” kata Yayan, Jumat (24/4).
Suparyono menegaskan spanduk berlogo PKS yang terpasang di JPO yang menghubungkan Depok Town Square dan Margo City bukan milik PKS. “Sudah saya perintah untuk dicopot. Saya pastikan spanduk tersebut bukan produk PKS,” katanya, Jumat (27/4).
“Itu jelas black campaign. Kami tidak pernah membuat atau memproduksi spanduk tersebut. Saya jamin seribu persen. Engak perlu lapor polisi,” tambah Suparyono.
Senada, Imam Budi juga menegaskan pihaknya sangat menyayangkan adanya spanduk yang mengatasnamakan PKS tersebut. Serta menganggapnya sebagai bentuk pendiskreditan di tahun politik.
“Ini tahun politik, jadi ada upaya ingin mendiskreditkan PKS. Kami tetap komit dengan NKRI,” ujar Imam Budi Jumat (27/4).
Politikus PKS yang juga mantan Menkominfo era SBY, Tifatul Sembiring, ikut berkomentar di akun Twitter-nya soal spanduk tersebut. Ia menganggap hal tersebut ulah preman bayaran yang tidak akan berpengaruh untuk menyudutkan PKS.
“He3x…Kerjaan preman2 bayaran, pasang poster beginian. Usaha sia2 menyudutkan PKS. Insya Allah, yg kayak2 gini sih nggak mempan,” cuit Tifatul pada pukul 19.07, Kamis (26/4).
=====
REFERENSI:
1. http://nasional.republika.co.id/…/p7tqq7409-pks-depok-banta…
2. https://nasional.tempo.co/…/ada-spanduk-khilafah-berlogo-pk…
3.https://twitter.com/tifsembiring/status/989687339231281152
4. https://www.depoknews.id/pks-diserang-black-campaign-denga…/
Fact Cheker: Dedy Helsyanto