Postingan ini berisi mengenai penjelasan yang disampaikan oleh Peneliti Bidang Oseanografi terkait viralnya video yang mengatakan laut Nusa Penida, Bali dipenuhi sampah plastik.

KATEGORI : KLARIFIKASI

===

SUMBER : Media Daring

https://travel.detik.com/…/kamu-harus-tahu-pergerakan-sampa…

===

NARASI :

Peneliti Madya Bidang Oseanografi, Dr Widodo Pranowo : “Kondisi permukaan laut adalah sangat dinamis. Arus senantiasa bergerak dalam hitungan detik. Faktor posisi geografis, kelerengan pantai, kondisi angin yang berhembus dan karakteristik pasang surut, sangatlah menentukan karakteristik arus di suatu perairan,”

===

PENJELASAN : Perairan Nusa Penida yang cantik terlihat tercemar dalam rekaman video seorang diver Inggris, Rich Horner yang menyelam di Manta Point. Tak berselang lama setelah video tersebut viral, beberapa pihak pun langsung menepisnya.

Namun jika dilihat lebih teliti, video Rich Horner memang nampak berada di Manta Point Nusa Penida. Hal tersebut terlihat dari adanya seekor manta yang melintas di dasar pemukaan laut saat Rich Horner menyelam di antara sampah plastik. Setelah video tersebut beredar, beberapa pihak melakukan observasi namun tidak menemukan sampah seperti halnya Rich. Hal tersebut rupanya bukanlah sesuatu yang mustahil mengingat Laut adalah Wadah air yang terus bergerak setiap saat.

Secara umum, kondisi perairan yang surut, kecepatan arus umumnya relatif kecil dan pelan. Sehingga material apapun, yang berat jenisnya sangat lebih kecil ketimbang jenis air laut, akan terlihat mengapung di perairan pesisir. Melansir dari detik.com, mereka yang melakukan konfirmasi melalui Peneliti Madya Bidang Oseanografi, Dr Widodo Pranowo mengatakan jika kondisi permukaan laut sangatlah dinamis. Arus senantiasa bergerak dalam hitungan detik. Faktor posisi geografis, kelerengan pantai, kondisi angin yang berhembus dan karakteristik pasang surut sangatlah menentukan karakteristik arus di suatu perairan.

“Ketika kemudian kondisi air berubah menuju pasang, maka kecepatan arus meningkat. Segala material yang terapung akan terangkat dengan cepat atau berpindah, atau bahkan teraduk di kolom air,”.

Sampah di laut sendiri adalah hasil anthropogenik. Ikan dan makhluk hidup laut tentunya tidak nyampah seperti manusia. Sumber sampah yang tidak disengaja adalah manakala Musim Penghujan yang intensitasnya tinggi dari Desember hingga Februari, berpotensi banjir, dan menggelontorkan berbagai material dari daratan termasuk sampah-sampah ke daerah aliran sungai yang kemudian terbawa ke laut.

Sumber sampah yang tidak disengaja adalah manakala Musim Penghujan yang intensitasnya tinggi dari Desember hingga Februari, berpotensi banjir, dan menggelontorkan berbagai material dari daratan termasuk sampah-sampah ke daerah aliran sungai yang kemudian terbawa ke laut.

===

REFERENSI :

https://travel.detik.com/…/kamu-harus-tahu-pergerakan-sampa…

https://travel.detik.com/…/pembelajaran-dari-laut-di-bali-y…

LINK FAFHH : https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/611933275805878/