Sempat viral video yang mempertontonkan anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai dan DPRD Sumatera Barat dilarang masuk di kawasan Resort Aloita, Mentawai. Dalam video tersebut, terlihat terjadi perdebatan antara anggota DPRD dengan seorang bule. Perihal kasus tersebut, dilansir dari okezone.com, Fabrizio, pengelola Resort Aloita, mengatakan bahwa kejadian dalam video tersebut terjadi kesalahpahaman. “Ini hanya salah paham saja, saat itu kita menyampaikan tidak bisa menyandar di dermaga, karena sedang direnovasi, anda bisa mendaratkan kapal hanya lewat pantai,” ungkap Fabrizio. Atas kesalahpahaman tersebut, Fabrizio mengutarakan permohonan maaf kepada rombongan anggota DPRD yang datang ke Aloita.

=====

Kategori: Klarifikasi

=====

Isi Klarifikasi Lengkap:

Beberapa waktu belakangan viral sebuah video tercekcokkan antara rombongan anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai dan DPRD Sumatera Barat (Sumbar) dengan seorang bule. Dalam video itu diketahui sumber permasalahannya adalah rombongan anggota DPRD merasa tidak boleh bersandar ke Resort Aloita, Mentawai.

Atas kejadian tersebut, dilansir dari okezone.com, Fabrizio, pengelola Resort Aloita sekaligus pria bule dalam video viral tersebut, melakukan klarifikasi. Fabrizio mengatakan, peristiwa yang terekam dan viral di media sosial itu terjadi karena adanya kesalahpahaman dan miskomunikasi antara dirinya dengan rombongan anggota DPRD. “Ini hanya salah paham saja, saat itu kita menyampaikan tidak bisa menyandar di dermaga, karena sedang direnovasi, anda bisa mendaratkan kapal hanya lewat pantai,” ungkapnya.

Fabrizio khawatir bila pengunjung menyandarkan kapalnya di dermaga bisa terluka karena dermaga Resort Aloita belum selesai direnovasi. “Jadi kita khawatir ada banyak paku, karena sedang direnovasi. Jadi, bukan kita melarang datang ke Aloita, tapi hanya tidak boleh melalui dermaga dulu,” ujarnya.

Atas kesalahpahaman tersebut, Fabrizio meminta maaf kepada rombongan anggota DPRD yang datang ke Aloita. Ia menekankan, dirinya tidak ada niatan untuk melarang para anggota DPRD singga di Resort Aloita. “Siapa pun bisa berkunjung, hanya kemaren belum bisa lewat dermaga karena sedang direnovasi,” kata Fabrizio.

Menanggapi kasus tersebut, pihak Pemerintah Provinsi Sumatera Barat pun angkat bicara. Dilansir dari republika.co.id, Wakil Gubernur Sumatera Barat Nasrul Abit mengatakan bahwa kejadian peristiwa yang viral dalam video tersebut memang terjadi karena salah paham. Hal tersebut, lanjut Nasrul, sudah dikonfirmasikan kepada Bupati Kepulauan Mentawai dan Kepala Dinas Pariwisata Mentawai yang telah melakukan klarifikasi kepada pihak pengelola resort. “Jadi anggota DPRD datang ke sana tanpa beritahu dan pada saat itu dermaga sedang diperbaiki. Jadi (dermaga) tutup sementara,” ujar Nasrul.

Adapun asal muasal percekcokkan tersebut, menurut Nasrul, bermula karena adanya kesalahpahaman atas keterbatasan bahasa, komunikasi, dan negosiasi yang dilakukan anggota DPRD dengan bule pengelola Resort Aloita. “Namun komunikasi tak bisa terlaksana karena terlanjur adu argumen,” jelas Nasrul.

Ke depannya agar tidak terjadi insiden serupa, Nasrul meminta seluruh pejabat atau tamu yang bersifat kedinasan untuk berkordinasi dulu dengan Dinas Pariwisata bila ingin berkunjung ke resort-resort di Kepulauan Mentawai. Selain itu, Nasrul meminta kepada seluruh pengelola resort yang ada di Mentawai agar lebih terbuka kepada pengunjung yang datang.

=====

Referensi:

https://news.okezone.com/…/rombongan-dprd-dan-pengurus-nasd…
https://travel.akurat.co/id-175184-read-viral-penolakan-rom…
http://www.republika.co.id/…/p5lczc335-wagub-sumbar-pengusi…