(SUMBER): Media Sosial
(FAKTA & PENJELASAN):
Medsos pada dua hari ini khususnya di Facebook digegerkan postingan adanya pembunuhan terhadap seorang muadzin di Majalengka dan pelakunya diklaim sebagai oknum PKI.
Broadcast dan postingan tersebut santer dengan isi seperti dibawah ini:
Innalillahi wa innailaihi roji’un terjadi lagi pembunuhan seorang muadzin bernama bapak Bahron pada tanggal 15/02/2018 menjadi korban pembunuhan di desa sindang, kec. Cikijing majalengka jawa barat.
RezimJoko oey edan !!! kejadian 1965 terulang lagi, umat Islam dibantai PKI. Tingkatkan kewaspadaan, mrk mengincar kita umat Islam, dimanapun, siapapun yg ada beraktivitas sekitar mesjid…Teror…
menanggapi hal tersebut, Kepolisian Resor (Polres) Majalengka, Jawa Barat, menyatakan, pemberitaan di media sosial yang ramai mengenai penganiayaan dan pembunuhan dilakukan orang gila terhadap H Bahro, 60, tidak benar, karena bersangkutan diduga merupakan korban pencurian dengan kekerasan.
“Kami tegaskan informasi yang beredar di medsos (mengenai penganiayaan dan pembunuhan dilakukan orang gila terhadap H Bahro) itu tidak benar,” kata Kapolres Majalengka, AKBP Noviana Tursanurohmad, di Majalengka, Sabtu (17/2).
Dari hasil olah TKP kata dia, sejumlah lemari pakaian dan tempat tidur korban Bahro sudah acak-acakan, tetapi uang sebanyak Rp60 juta yang disimpan di kaleng biskuit yang diletakan di bawah tempat tidur korban masih utuh.
Sementara itu, Ketua Majlis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, KH Akhmad Muhidin memastikan bahwa H. Bahro (60) yang meninggal dunia bukanlah seorang Muadzin seperti berita yang viral dimedia sosial.
“saya pastikan informasi tersebut, adalah hoax atau tidak benar dan kami berharap masyarakat jangan mempercayai isu tersebut.” kata muhidin yang diamini oleh keluarga korban Bahro di majalengka (17/02/2018).
Menurutnya Bahro (60) yang tinggal di desa sindang, Kecamatan Cikijing, Kabupaten Majalengka bukanlah seorang muazin, ustad atau kyai, melainkan hanya masyarakat biasa.
Maka dari itu, MUI menghimbau Ulama, santri, ustaz, dan warga agar tetap tentram serta tidak merasa terancam.
“Khususnya kepada masyrakat agar tidak memercayai isu atau informasi hoax yang tidak bisa dipertanggung jawabkan,” Tuturnya.
(REFERENSI):
https://www.antaranews.com/berita/686462/isu-penganiayaan-ulama-mui-majalengka-pastikan-bahro-bukan-muazin
http://www.mediaindonesia.com/read/detail/145672-polisi-bantah-berita-medsos-muazin-dibunuh-di-majalengka
https://kumparan.com/deni-iskandar/hoax-pembunuhan-muadzin-oleh-pki-di-majalengka-jawa-barat