Sumber: Media Sosial
https://www.facebook.com/vhanz.gorden/posts/214236602465192
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=2111187585587986&set=a.185921404781290.38650.100000902965748&type=3&theater
https://www.facebook.com/photo.php…
https://www.facebook.com/heri.zaelani.92/posts/362593594217349
https://www.facebook.com/cindhys.shalmaa/posts/2068607506748692
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=509441606116633&set=a.463884390672355.1073741830.100011523935656&type=3&theater

Ringkasan:
Beredar kabar di Media Sosial adanya penganiayaan ustaz atau ulama di Kampung Cicangri, Desa Rancakole, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Klaim nama ustaz yang dianiaya ialah ustaz Usep. Dilansir dari kumparan.comgalamedianews.com, dan prfmnews.com, Dirkrimum Polda Jabar Kombes Umar S Fana mengatakan kabar tersebut tidak benar. Umar menjelaskan, memang benar ada kejadian penganiayaan, namun bukan menimpa seorang ustaz atau ulama, melainkan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD) bernama Usep.

“Korban atas nama Saudara Usep, yang dianiaya oleh 2 orang tidak dikenal, diduga pengeroyokan dilakukan karena ada kaitannya dengan pekerjaan yang dilakukan Ketua LPMD tersebut,” papar Umar. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka isu ini masuk ke dalam kategori DISINFORMASI. Sebab, kejadian penganiayaannya ada namun kronologis peristiwa dan klaimnya tidak benar. Untuk penjelasan lebih lengkap bisa baca di bagian Narasi dan Penjelasan Lengkap di bawah.

Narasi:
Ada enam akun yang menyebarkan isu penyerangan ustaz atau ulama di Cicangri, Kabupaten Bandung. Berikut keenam narasi keenam akun tersebut (rata-rata menyertakan gambar korban penganiayaan).

Narasi 1(Vhanz Salawasana Cinta Ayyu):
Pgi” buta di cicangri di gegerkan seorang ustadz lgi sholat di msjid di bacok 2 orang pria yng tidak di kenal..

Narasi 2 (Dadan Cahyadi):
Innalillahi waina illaihi roziun,telah terjadi pembacokan oleh org tak di kenal dan tak beradab terhadap UST USEP kampung cicangri korban sekarang di rawat insentif di RS,kepada kaum muslimin walmuslimat khususnya pemuda pemudi yg cinta ulama mari kita jaga ulama kita dari kezhaliman orang orang biadab Allohu Akbar …….3x

Narasi 3 (Sri Daniati):
Siaga Satu!!
Tadi malam (Ahad 25 feb 2018 sekitar pkl 1.30 WIB) di Cicangri, ulama ada yg nyabet pake golok.. Pelaku yang kabur sedang dalam pengejaran, dan kondisi terakhir korban belum diketahui.
Korban adalah ust. Usep menantu ajengan pakih, pindahan dari ciketut kec. Arjasari Bandung..
Waspada jaga ulama!! Jangan sampai lengah!

Narasi 4 (Heri Zaelani):
Siap siaga 86,tadi malam telah terjadi pembacokan kepada ust usep cicangri oleh orang tdk d kenal,,,

Narasi 5 (Sarima Al Yazid Yazid):
JAMAAH RASA PENEGAK HUKUM 😂

Siaga Satu!!
Tadi malam (Ahad 25 feb 2018 sekitar pkl 1.30 WIB) di Cicangri, ulama ada yg nyabet pake golok.. Pelaku yang kabur sedang dalam pengejaran, dan kondisi terakhir korban belum diketahui.
Korban adalah ust. Usep menantu ajengan pakih, pindahan dari ciketut kec. Arjasari Bandung..
Waspada jaga ulama!! Jangan sampai lengah!

Narasi 6 (Nanang Wahyudin):
Ustadz Usep Cicangri,/Rancakole
Pukul 01 25 februari ketika sedang solat malm di Masjid,
Lalu
Ada yg manggil dari luar,
Ketika disamperin
Begitu keluar langsung disabet celurit,

Penjelasan Lengkap:
Pada tanggal 25 Februari 2018 tersebar kabar bahwa ada ustaz atau ulama yang menjadi korban penganiayaan di Kampung Cicangri, Desa Rancakole, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Klaim nama ustaz yang menjadi korban adalah Ustaz Usep.

Setelah mencari pencarian di media sosial Facebook, ditemukan ada enam akun yang menyebarkan isu tersebut. Keenam akun tersebut adalah Vhanz Salawasana Cinta Ayyu, Dadan Cahyadi, Sri Daniati, Heri Zaelani, Sarima Al Yazid Yazid, dan Nanang Wahyudin.

Menanggapi hal tersebut, dilansir dari kumparan.com, Dirkrimum Polda Jabar Kombes Umar S Fana mengatakan bahwa isu tersebut tidak benar. Umar menjelaskan, memang benar ada kejadian penganiayaan namun korbannya bukan seorang ustaz atau ulama, melainkan Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa (LPMD). “Korban atas nama Saudara Usep, yang dianiaya oleh 2 orang tidak dikenal, diduga pengeroyokan dilakukan karena ada kaitannya dengan pekerjaan yang dilakukan Ketua LPMD tersebut,” papar Umar.

Adapun, Umar mengatakan, tempat kejadian perkara (TKP) penganiayaannya bukanlah di dalam masjid, melainkan di depan rumah korban. “TKP pengeroyokan juga dilakukan bukan di masjid melainkan di depan rumah Korban. Polres Bandung masih melakukan penyidikan terkait pelaku, perkembangan akan kami laporkan,” pungkasnya.

Senada dengan Kombes Umar, dilansir dari galamedianews.com dan prfmnews.com, Kapolsek Pameungpeuk, Kompol Rahmat Dasep, menjelaskan, penganiayaan tersebut tidak terkait isu ulama ataupun terjadi di tempat ibadah. Penganiayaan tersebut, menurut Rahmat, ada dugaan terkait perkerjaan korban selaku Ketua LPMD.

Perihal kronologis, Rahmat menuturkan, kejadian berawal saat korban dipanggil oleh dua orang tidak dikenal pada pukul 01.30 dini hari di depan rumahnya yang terletak di Kampung Cicangri RT 01/RW 02. Korban diserang setelah ia mendekati kedua orang tersebut. Salah seorang pelaku diduga menggunakan senjata tajam dan melukai korban di bagian tangan sebelah kiri.

Setelah itu, salah satu pelaku memukul korban dengan menggunakan helm. Ketika korban berteriak minta tolong, kedua pelaku melarikan diri sembari membawa senjatanya. Korban lalu diantarkan Pak Iyeh untuk meminta pertolongan Pak Ahmad, RT setempat.

Untuk senjata yang digunakan, Rahmat menjelaskan, tengah didalami oleh pihak Polsek Pameungpeuk. “Senjatanya kan dibawa oleh pelaku. Jadi yang bisa dilakukan kepolisian adalah mengamankan baju korban, minta keterangan saksi. Kita urut lah kronologisnya. Karena saya mau ke korban belum bisa, dia masih dalam penyembuhan dan masih shock,” pungkasnya.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka isu penganiayaan ustaz atau ulama di Kampung Cicangri, Desa Rancakole, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung merupakan isu yang tidak benar. Peristiwa sebenarnya ialah terjadi penganiayaan terhadap Ketua LPMD yang bernama Usep. Korban tersebut bukanlah seorang ustaz atau ulama dan TKP-nya pun bukan di masjid atau tempat ibadah, melainkan di depan rumah korban.

Dengan demikian, isu tersebut masuk kategori DISINFORMASI. Sebab, peristiwanya ada namun klaimnya tidak benar, yakni Usep bukanlah seorang ustaz atau ulama melainkan Ketua LPMD.

Referensi:
https://kumparan.com/…/pesan-berantai-penganiayaan-ulama-di…
http://www.galamedianews.com/…/pesan-berantai-terkait-penga…
http://prfmnews.com/berita.php…