SUMBER : AKUN TWITTER RESMI KODAM III SILIWANGI
PENJELASAN : Dalam beberapa waktu terakhir, Indonesia terus digempur dengan isu penyerangan ulama di berbagai daerah. Hal tersebut akhirnya menimbulkan isu yang menyebutkan adanya campur tangan anggota Babinsa dengan para pembuat hoax penyerangan ulama. Bahkan, beberapa media cetak dan online beberapa kali memuat artikel mengenai keterlibatan anggota Babinsa yang berdinas di Bandung sebagai pelaku penyebar hoax.
Sontak, judul pemberitaan tersebut dinilai sangat menyudutkan institusi TNI AD yang pada hal ini merupakan Babinsa yang berdinas di Kodam III Siliwangi. Guna meluruskan pemberitaan yang sudah tersebar luas di media, Kepala Penerangan Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Kolonel Desi Ariyanto membantah adanya keterlibatan anggota Bintara Pembina Desa dengan pelaku penyebaran hoax penyerangan ulama.
Desi mengatakan, terkait tersebarnya pesan di Whatsapp yang menjelaskan kronologi, fakta-fakta, analisa dan kesimpulan tentang Babinsa yang menyebar hoax, ia memastikan bahwa pesan tersebut bukan merupakan buatan ataupun berasal dari institusi Kodam III/Siliwangi. Ditegaskan pula oleh Desi, jika pesan berantai tersebut tidak sesuai dengan fakta alias HOAX yang sengaja disebarkan oleh oknum tak bertanggung jawab.
Sebelumnya, beredar luas di beberapa media terkait adanya keterlibatan anggota Babinsa dalam penyebaran hoax penyerangan ulama. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap wartawan Radar Bandung dan Jawa pos, pernyataan tersebut didapat dari Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal M. Iqbal saat konferensi pers mengenai penangkapan orang yang diduga menyebarkan isu hoax di media sosial.
Menanggapi hal tersebut, Desi menyebutkan jika M. Iqbal telah melakukan klarifikasi bahwa ia tidak pernah mengeluarkan pernyataan mengenai Babinsa sebagai dalang dari penyebaran hoax penyerangan ulama. Menurut Iqbal, terdapat oknum atau pihak media yang mengangkat berita tersebut dengan judul yang dianggap menyudutkan institusi TNI Angkatan Darat.
Sementara itu, pelaku penyebar hoax yang telah berhasil ditangkap pada 23 Februari 2018 kemarin yakni Wawan Setia Permana menyatakan bahwa dirinya tidak pernah sama sekali menerima pertanyaan dan memberikan keterangan terkait adanya keterlibatan Babinsa dalam penyebaran berita hoax penyerangan para ulama.
REFERENSI :
https://twitter.com/kodam3siliwan…/status/967784086499606528
LINK FAFHH : https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1868722669805657&set=pcb.605782879754251&type=3&theater&ifg=1