KONTRIBUTOR GRESIK, HAMZAH ARFAH
Kompas.com – 02/01/2018, 16:48 WIB
Kepala SMA Negeri 3 Lamongan Wiyono (kiri), saat memberikan keterangan kepada pers.(KOMPAS.com/Hamzah)
LAMONGAN, KOMPAS.com – Kepala SMA Negeri 3 Lamongan Wiyono mengakui, penulis surat untuk mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama ( Ahok) yang ditahan di Mako Brimob, Depok, adalah siswinya.
Surat yang sempat viral itu ditulis oleh siswinya berinisial FM (18), warga Jalan Kusuma Bangsa, Kecamatan Kota Lamongan, Lamongan, Jawa Timur (Jatim).
“Memang siswi saya, angkatan (alumni) 2016/2017,” ujar Wiyono saat ditemui di kantor UPT Dinas Pendidikan Provinsi Jatim cabang Lamongan, Jalan Kombes Pol M Duryat, Selasa (2/1/2018).
Saat dikonfirmasi apakah FM sebelumnya pernah ke sekolah untuk menanyakan ijazahnya, Wiyono mengatakan, hanya satu kali selepas Ujian Nasional (UN) dilaksanakan.
“Setelah ujian, baru pertama kali datang saat itu aja, tanggal 28 (Desember). Dia datang bersama walinya (kakak), dan bilang menang lomba puisi Ahok,” jelasnya.
(Baca juga : Cerita tentang Anak Lamongan yang Tulis Surat ke Ahok Minta Ijazahnya Ditebus )
Sebelumnya, cerita siswa SMA di Lamongan yang akan dibantu Ahok lantaran ijazahnya ditahan pihak sekolah karena belum melunasi tunggakan uang sekolah menjadi perbicanangan hangat di dunia maya.
Ahok disebut akan memberikan bantuan melalui salah satu staf pribadinya, Natanael Ompusunggu. Hal tersebut sempat diunggah melalui akun pribadinya dan sempat diwawancarai Kompas.com.
Terkait tertahannya ijazah FM, Wiyono memberikan klarifikasi. Ia mengatakan, sekolah tidak berniat menahan ijazah siswa-siswinya, meski yang bersangkutan masih memiliki tunggakan kepada sekolah.
“Tidak ada niatan dari kami untuk menahan ijazah siswa. Saya nggak pernah seperti itu. Hanya memang tidak bisa diwakilkan dan harus anaknya sendiri yang ambil,” ujar Wiyono.
(Baca juga : Kaleidoskop Kasus Hukum Ahok: Aksi 212 hingga Tangisan Veronica dan Djarot )
Selain FM, masih ada 10 siswa yang belum mengambil ijazahnya sampai sekarang. Terkait hal itu, Wiyono bakal memberlakukan hal yang sama karena Dinas Pendidikan Jatim telah menyatakan bila pengambilan ijazah bersifat gratis.
“Siswa yang belum ambil ada 11 (termasuk FM). Tapi kan anaknya harus cap tiga jari, jadi enggak bisa diwakilkan. Harus anaknya langsung yang datang, akan saya berikan,” katanya.
Djarot Saiful Hidayat mengaku didukung Ahok untuk maju di Pilkada Sumatera Utara.(Kompas TV)
Penulis: Kontributor Gresik, Hamzah Arfah
Editor: Reni Susanti”.
Catatan: berhubungan dengan post sebelumnya di https://goo.gl/wa4Q3A.