SUMBER : MEDIA DARING (CITIZEN JOURNALISM)

https://www.kompasiana.com/…/tahun-2018-rezim-jokowi-akan-s…

NARASI : Sebagaimana yang kita tahu kalau 2018 adalah tahun politik. Rezim jokowi dan para pendukung setianya sangat benci dengan pergerakan umat Islam karena tidak mendukung kepentingan mereka. Bahkan umat Islam membongkar konspirasi-konspirasi politik mereka dan menghadang gerakannya.

PENJELASAN : Bertubi-tubi rangkaian fitnah dan hoax nampaknya memang belum bisa berhenti menghampiri orang nomor satu di Indonesia yakni, Presiden Joko Widodo. Memasuki tahun yang baru ini, lagi-lagi pemerintahan Jokowi diserang dengan berbagai macam fitnah seperti halnya disebutkan jika ditahun 2018, Rezim Jokowi akan semakin radikal terhadap umat islam di tanah air.

Artikel yang muncul tanggal 1 januari 2018 tersebut tentu sangat tidak bisa dipertanggungjawabkan. Setelah diperiksa secara menyeluruh, artikel tersebut hanya berisi ujaran kebencian kepada Presiden Jokowi. Tak bisa dipungkiri memang, propaganda hitam terus berlanjut seiring pergantian tahun dan padatnya agenda pertarungan politik pada pilkada serentak 2018 dan Pilpres tahun depan.

Dari tulisan fitnah tersebut, terdapat tiga informasi hoax yang antara lain adalah, terkait sikap dan tindakan pemerintahan jokowi yang semakin keras dan radikal pada umat islam pada tahun 2018, Mesin AIS Kominfo yang digunakan untuk memata-matai dan membatasi pergerakan umat islam, dan terkait penutupan akun media sosial FPI dan HRS.

Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, poin-poin itu terbukti fitnah lantaran sangat berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. Contohnya saja terkait dengan penutupan akun twitter milik Rizieq Syihab dan Mesin AIS Kominfo.

Faktanya adalah, tidak benar jika Kominfo menjadi dalang dibalik penutupan kedua akun tersebut. Melalui Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Rudiantara, dinyatakan bahwa pihaknya tidak meminta penutupan akun twitter milik pemimpin Front Pembela Islam, Rizieq Syihab dan Dewan Pimpinan Pusat.

Untuk Mesin AIS Kominfo sendiri mempunyai tujuan untuk memburu konten negatif yang ada di dunia maya. Pasalnya seperti yang kita tahu jika hingga detik ini, berbagai macam konten seperti hoax, fitnah, pornografi, dan radikalisme tak henti-hentinya menghinggapi dunia maya.

Sedangkan poin khusus yang mengatakan jika Presiden Jokowi akan semakin radikal terhadap umat islam ditahun 2018 tentu juga berbanding terbalik dengan kenyataan selama ini. Selama kepemimpinannya, Jokowi telah mampu merangkul mesra kalangan Islam dan membangun Komunikasi politik yang baik dengan kelompok-kelompok kunci Islam di Indonesia. Salah satunya adalah iktikad Jokowi yang kerap mengundang organisasi Islam seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI), Nadhlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Gerakan Nasional Pendukung Fatwa MUI (GNPF-MUI).

Terlihat sekali jika tulisan tersebut mempunyai agenda khusus yakni membenturkan pemerintahan Jokowi dengan umat Islam. Si penulis sendiri berusaha membangun opini besar di kalangan masyarakat, bahwa pemerintahan Jokowi saat ini begitu anti terhadap Islam.

Memasuki tahun pertarungan politik seperti saat ini, para politisi dan pendukungnya seyogyanya mengedepankan pertarungan gagasan, program kerja, dan kapabilitas membangun bangsa. Bukan dengan cara kotor dengan menebar fitnah yang tentunya dapat memecah belah bangsa Indonesia.

REFERENSI :

https://nasional.tempo.co/…/kominfo-tak-minta-penutupan-aku…

http://warungkopi.okezone.com/…/fitnah-rezim-jokowi-akan-se…

https://www.cnnindonesia.com/…/jokowi-islam-dan-menjaga-mo…/

https://kominfo.go.id/…/besok-mesin-sensor-…/0/sorotan_media

https://www.kompasiana.com/…/tahun-2018-rezim-jokowi-akan-s…

LINK FAFHH : https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/580482192284320/