Beredar pesan berantai yang mempertanyakan mengapa tanggal 1 Juni menjadi hari libur nasional, dan mengapa tanggal 1 Oktober dimana Hari kesaktian Pancasila tiba-tiba hilang dari kalender. lebih lengkapnya seperti dibawah ini :

“Kenapa 1 Juni tiba-tiba libur?
Kenapa 1 Okt hari kesaktian Pancasila tiba-tiba hilang dari kalender?
.
Pemerintah sekarang (bahasa halusnya) seolah-olah hendak melupakan Hari kesaktian pancasila, hari dimana PKI Tumbang setelah melakukan pemberontakan ke dua kalinya dengan membantai para jendral di tanggal 30 September.
.
PKI memang berhasil menghilangkan pemutaran film dokumenter G30S-PKI.
.
PKI juga berhasil menghilangkan pemeriksaan keturunan PKI yang memasuki pemerintah sehingga 100 orang PKI berhasil duduk di DPR & DPR saat ini.
.
PKI juga berhasil memotong taring musuh bebuyutannya, Tentara Nasional Indonesia.
.
Tapi,,, di zaman SBY masih ada penurunan bendera setengah tiang setiap 30 September, sekarang???
.
Dan jika kita tinjau, Pancasila pun pertama kali dirumuskan bukan tanggal 1 Juni, tapi 29 Mei 1945 oleh Mr. Muhammad Yamin dengan urutan:
.
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
.
Berbeda dengan Soekarno yang sangat mendukung PKI hingga pada 1 Juni merubah susunan menjadi:
.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Intermasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
.
Perhatikan, Pancasilanya Soekarno 1 Juni, Sila Ketuhanan ditaruh di sila paling Buntut!!!
.
Dan pada Piagam Jakarta 22 Juni 1945, Susunan berubah menjadi terbaik:
.
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi Para Pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
.
Dan akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945, maka lahirlah Pancasila yang sampai saat ini digunakan.
.
PKI yang tidak percaya pada sila ke satu berusaha berkali-kali melakukan pemberontakan pd Tahun 1948 dan 1965.
.
Mengapa dihapus dari kalender oleh pemerintah PDIP saat ini???
.
Terlalu banyak kebetulan-kebetulan yang terjadi
.
Kenapa 1 Juni tiba-tiba libur?
Kenapa 1 Okt hari kesaktian Pancasila tiba-tiba hilang dari kalender?
Kenapa 100 orang PKI bisa duduk di parlemen?
Kenapa buku PKI bebas beredar?
Kenapa PKI bebas melakukan MUNAS berkali-kali?
.
Ya Allah, semoga Ummat & militer sadar bahaya Laten ini.

 

(FAKTA & PENJELASAN)

(1) Klaim: “Kenapa 1 Juni tiba-tiba libur?” | Penjelasan: “Sukarno, Bapak Proklamator dan Presiden Indonesia pertama, sejak tahun 1964 memang menetapkan 1 Juni sebagai hari libur nasional –persis seperti sekarang. Apa yang dilakukan Jokowi tahun lalu, menetapkan 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila, “hanya” mengembalikan hari peringatan itu kepada tanggalnya semula.”, jadi bukan tiba-tiba.

(2) Klaim: “Kenapa 1 Okt hari kesaktian Pancasila tiba-tiba hilang dari kalender?” | Penjelasan: silakan mengacu ke poin (1).

(3) Klaim: “Pemerintah sekarang (bahasa halusnya) seolah-olah hendak melupakan Hari kesaktian pancasila, hari dimana PKI Tumbang setelah melakukan pemberontakan ke dua kalinya dengan membantai para jendral di tanggal 30 September.”

| Penjelasan: “Mulai 1970, Orde Baru di bawah Soeharto menghapus peringatan Hari Lahir Pancasila 1 Juni. Yang ada ialah Hari Kesaktian Pancasila yang diperingati tiap 1 Oktober, sehari usai Tragedi Gerakan 30 September yang menewaskan sejumlah jenderal Angkatan Darat –sekaligus menjadi awal tamatnya kejayaan Sukarno dan kebangkitan Orde Baru.”, yang artinya Hari Kesaktian Pancasila baru ada setelah 1970.

(4) Klaim: “PKI memang berhasil menghilangkan pemutaran film dokumenter G30S-PKI.” | Penjelasan: “Sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Asvi Warman Adam mengatakan ada cerita di balik distopnya penyiaran film yang mendiskreditkan PKI itu.

“Waktu itu ada permintaan dari Perhimpunan Purnawirawan Angkatan Udara Republik Indonesia (PP AURI),” kata Asvi saat dihubungi Tempo, Kamis, 27 September 2012.” https://goo.gl/LfNG9C, jadi bukan PKI yang menghentikan penayangan.

(5) Klaim: “PKI juga berhasil menghilangkan pemeriksaan keturunan PKI yang memasuki pemerintah sehingga 100 orang PKI berhasil duduk di DPR & DPR saat ini.” | Penjelasan: “TEMPO Interaktif, Jakarta: Mahkamah Konstitusi menyatakan bahwa pasal 60 huruf g Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/kota telah mengingkari hak warga negara untuk menyatakan keyakinan politiknya dan bertentangan Hak Asasi Manusia yang dijamin oleh Undang-Undang Dasar 1945.

Mahkamah itu, dalam putusan akhirnya yang disampaikan di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jalan Medan Merdeka Barat, selasa (24/2) petang, menyatakan bahwa pasal itu tak lagi mempunyai kekuatan hukum yang mengikat sehingga bekas tahanan politik dari partai terlarang seperti Partai Komunis Indonesia juga berhak dipilih dalam Pemilu.” https://goo.gl/tTXoUn, jadi bukan PKI yang menghilangkan tetapi Mahkamah Konstitusi pada tahun 2004.

(6) Klaim: “PKI juga berhasil memotong taring musuh bebuyutannya, Tentara Nasional Indonesia.” | Penjelasan: klaim yang tidak jelas.

(7) Klaim: “Tapi,,, di zaman SBY masih ada penurunan bendera setengah tiang setiap 30 September, sekarang???” | Penjelasan: karena penetapan 1 Juni sebagai hari lahir Pancasila belum berlaku di masa pemerintahan SBY.

(8) Klaim: “Dan jika kita tinjau, Pancasila pun pertama kali dirumuskan bukan tanggal 1 Juni, tapi 29 Mei 1945 oleh Mr. Muhammad Yamin dengan urutan:
.
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
.
Berbeda dengan Soekarno yang sangat mendukung PKI hingga pada 1 Juni merubah susunan menjadi:
.
1. Kebangsaan Indonesia
2. Intermasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan Yang Maha Esa
.
Perhatikan, Pancasilanya Soekarno 1 Juni, Sila Ketuhanan ditaruh di sila paling Buntut!!!
.
Dan pada Piagam Jakarta 22 Juni 1945, Susunan berubah menjadi terbaik:
.
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi Para Pemeluk-pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
.
Dan akhirnya pada tanggal 18 Agustus 1945, maka lahirlah Pancasila yang sampai saat ini digunakan. | Penjelasan: “Pancasila sesungguhnya disahkan pada 18 Agustus 1945, dan bukan 1 Juni. Namun, menurut sejarawan LIPI Asvi Warman Adam, 1 Juni dipilih karena mulai tanggal itulah rangkaian pembahasan perumusan Pancasila dimulai.
.
Penggodokan Pancasila menjadi lima sila seperti yang ada sekarang ini, menurut Asvi, berlangsung maraton selama 79 hari, mulai 1 Juni hingga 18 Agustus.
.
[Baca: Peran Tionghoa dan Arab dalam Perumusan Pancasila]
.
Pada 1 Juni 1945 pula, Sukarno menyampaikan pidato bersejarah pada rapat besar Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPPKI), yang dianggap menjadi tonggak kelahiran Pancasila sebagai dasar negara Indonesia.” “Selanjutnya, dalam upaya merumuskan Pancasila sepanjang 1 Juni-18 Agustus 1945 pada BPUPKI, mengemuka sejumlah usulan lain, tak semata dari Sukarno.
.
Sementara Sukarno menyodorkan konsep Panca Sila-nya –yang juga ia paparkan dalam pidato 1 Juni– dengan urut-urutan: 1. Kebangsaan Indonesia 2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan 3. Mufakat atau demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan Yang Maha Esa; Mohammad Yamin yang juga ahli hukum mengajukan konsep Lima Dasar-nya, yakni 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat.
.
Ada pula dua rumusan lain. Salah satunya Piagam Jakarta yang berisi 1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam bagi pemeluk-pemeluknya 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
.
Satu lainnya Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, dengan rincian hampir sama persis dengan Piagam Jakarta kecuali butir pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa.”

Opsi terakhir inilah yang akhirnya dipilih.”, jadi sejarahnya memang ada beberapa usulan (hal yang wajar dalam proses musyawarah, fokus di “Penggodokan Pancasila menjadi lima sila seperti yang ada sekarang ini, menurut Asvi, berlangsung maraton selama 79 hari, mulai 1 Juni hingga 18 Agustus.”)

(9) Klaim: “PKI yang tidak percaya pada sila ke satu berusaha berkali-kali melakukan pemberontakan pd Tahun 1948 dan 1965.” | Penjelasan: “Untuk memulihkan keamanan secara menyeluruh di Madiun, pemerintah bertindak cepat.

Provinsi Jawa Timur dijadikan daerah istimewa, selanjutnya Kolonel Sungkono diangkat sebagai gubernur militer. Operasi penumpasan dimulai pada tanggal 20 September 1948 dipimpin oleh Kolonel A. H. Nasution.

[3] Sementara sebagian besar pasukan TNI di Jawa Timur berkonsentrasi menghadapi Belanda, namun dengan menggunakan 2 brigade dari cadangan Divisi 3 Siliwangi serta kesatuan-kesatuan lainnya yang mendukung Republik, semua kekuatan pembetontak akhirnya dapat dimusnahkan.

[4] Salah satu operasi penumpasan ini adalah pengejaran Musso yang melarikan diri ke Sumoroto, sebelah barat Ponorogo. Dalam peristiwa itu, Musso berhasil ditembak mati. Sedangkan Amir Sjarifuddin dan tokoh-tokoh kiri lainnya berhasil ditangkap dan dijatuhi hukuman mati. Amir sendiri tertangkap di daerah Grobogan, Jawa Tengah. Sedangkan sisa-sisa pemberontak yang tidak tertangkap melarikan diri ke arah Kediri, Jawa Timur.

[5]” https://goo.gl/4iywXC – “Pemimpin-pemimpin militer yang diduga sebagai simpatisan PKI dicabut jabatannya.

[4] Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan Kabinet 100 Menteri dibersihkan dari pendukung-pendukung Soekarno. Pemimpin-pemimpin PKI segera ditangkap, bahkan beberapa dibunuh pada saat penangkapan, sisanya dihukum mati melalui proses persidangan pura-pura untuk konsumsi HAM Internasional.[11] Petinggi angkatan bersenjata menyelenggarakan demonstrasi di Jakarta.

[11] Pada tanggal 8 Oktober, markas PKI Jakarta dibakar.[14][15] Kelompok pemuda anti-komunis dibentuk, contohnya Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI), Kesatuan Aksi Pelajar Indonesia (KAPI), Kesatuan Aksi Pemuda Pelajar Indonesia (KAPPI), dan Kesatuan Aksi Sarjana Indonesia (KASI).[12] Di Jakarta dan Jawa Barat, lebih dari 10.000 aktivis dan petinggi PKI ditangkap, salah satunya Pramoedya Ananta Toer.[12]” https://goo.gl/6brs1x, dua peristiwa tersebut ditangani oleh pemerintah saat itu (tidak dibiarkan).
(10) Klaim: “Mengapa dihapus dari kalender oleh pemerintah PDIP saat ini???
.
Terlalu banyak kebetulan-kebetulan yang terjadi
.
Kenapa 1 Juni tiba-tiba libur?
Kenapa 1 Okt hari kesaktian Pancasila tiba-tiba hilang dari kalender?
Kenapa 100 orang PKI bisa duduk di parlemen?
Kenapa buku PKI bebas beredar?
Kenapa PKI bebas melakukan MUNAS berkali-kali?
.
Ya Allah, semoga Ummat & militer sadar bahaya Laten ini” | Penjelasan: silakan baca poin (1) sampai (9) di atas.