SUMBER
Media Sosial
NARASI
“Kemenkominfo melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) menyatakan telah menerima laporan investigasi operator seluler terkait dugaan penyadapan pada kartu SIM buatan Gemalto ( Hutchinson 3, XL Axiata, Indosat, Telkomsel) oleh badan intelijen AS, National Security Agency (NSA) dan Government Communication Headquarter (GCHQ).
“Silahkan disadap… sms-ku cuma sama pemilik tanaman jengkol… WA-ku buat chat dengan pelanggan jengkol… Fb-ku juga cuma buat nulis status tentang jengkol… Internetan juga supaya tau harga jengkol…”
??”
PENJELASAN
Kabar penyadapan oleh pihak asing membuat resah masyarakat Indonesia. Salah satunya isu penyadapan kartu SIM buatan Gemalto, terdiri dari Hutchinson 3 (H3i), XL Axiata, Indosat, dan Telkomsel.
Kartu SIM Gemalto dikabarkan telah disadap oleh badan intelijen AS, National Security Agency (NSA) dan Government Communication Headquarter (GCHQ).
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) telah menerima laporan investigasi operator seluler terkait dugaan penyadapan pada kartu SIM buatan Gemalto.
Dikutip dari tribunnews.com, “XL, H3i (Hutchinson 3 Indonesia) dan Telkomsel yang pakai Gemalto. Termasuk Indosat juga pakai, ini sesuai laporan masing-masing,” terang Kepala Humas Kemenkominfo Ismail Cawidu dalam pesan singkat kepada KompasTekno, Senin (16/3/2015).
Dalam investigasi yang dilakukan operator , Ismail menegaskan bahwa tidak ditemukan indikasi penyadapan pada kartu SIM tersebut.
Para operator pun mengklaim, penyedia kartu SIM yang mereka gunakan sudah memenuhi GSM Security Standard.
“BRTI meminta operator seluler melakukan investigasi internal masing-masing karena terkait dengan munculnya isu penyadapan akhir-akhir ini. Dan sesuai laporan investigasi internal operator seluler, tidak ditemukan adanya kebocoran SIM card sebagaimana diduga,” tambah Ismail.
Totalnya ada lima operator yang sudah menyerahkan hasil investigasi internal mereka, yaitu Hutchinson 3 Indonesia (H3i), XL Axiata, Indosat, Telkomsel, dan Sampoerna Telekomunikasi Indonesia (Ceria).
“Jadi evaluasi terus dilakukan. Tidak menutup kemungkinan akan dibentuk tim atau satgas pengawasan,” imbuh Ismail.
“Untuk menghindari isu-isu seperti ini ke depan kita harapkan operator seluler menggunakan produk dalam negeri. Sejauh ini, kami sudah mulai mengatur TKDN perangkat sejak era 3G. Sedikit demi sedikit kita tingkatkan,” pungkasnya.
Dugaan penyadapan pada kartu SIM buatan Gemalto berawal dari dokumen milik Edward Snowden.
Dalam dokumen tersebut diungkap bahwa NSA dan GCHQ ternyata memiliki kunci untuk membongkar pengamanan pada kartu SIM itu.
REFERENSI
http://lampung.tribunnews.com/2017/11/08/benarkah-kartu-sim-xl-indosat-smarfren-dan-telkomsel-disadap-badan-intelijen-as?page=all
http://intisari.grid.id/Techno/Technology/Benarkah-Telah-Penyadapan-Lewat-Kartu-Sim-Kita-Ini-Hasil-Investigasi-Kemenkominfo?page=all
https://inet.detik.com/telecommunication/d-2863873/bagaimana-sim-card-bisa-jadi-alat-penyadapan
https://inet.detik.com/telecommunication/d-2863083/agar-tak-disadap-lewat-sim-card-kita-harus-bikin-chip-sendiri
https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20150324161144-185-41490/cegah-penyadapan-operator-wajib-cek-keamanan-jaringan/
Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/553128495019690/