“Ketua Panitia Jakarta Infertility Update, dr Gita Pratama, SpOG dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) membantah adanya acara donor sperma di UI yang akan diadakan pada 8 Desember mendatang.
“Informasi itu tidak benar atau hoaks, tidak ada donor sperma di FKUI, perlu diluruskan itu,” kata Gita, Rabu (15/11).
Menurut Gita, seminar yang diadakannya memang ada pembahasan tentang inseminasi untuk membantu suami istri mendapatkan keturunan. Tetapi pesertanya adalah para pakar atau yang ahli dibidangnya, bukan masyarakat awam.”

 

SUMBER
Whatsapp.

NARASI
“Donor Sperma untuk workshop IUI
Tanggal: 8 Desember 2017
Tempat: Gedung IMERI FKUI
Dapat fee 100ribu dan makan siang ok
Dibutuhkan 10-15 orang donor
Buat temen cowonya, sekolah, kerja, or main daerah salemba FKUI, mohon bantuan dan sumbangannya ya
Cp: eli (+6287886860050) whatsapp and call
Penyelenggara: INA-REPROMED (Indonesian Reproductive Medicine Research and Training Center), FKUI
Shared would be really much appreciated!
Thanks in advance guys
Better than waste it in ur bathroom”.

PENJELASAN
Ketua Panitia Jakarta Infertility Update, dr Gita Pratama, SpOG dari Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) membantah adanya acara donor sperma di UI yang akan diadakan pada 8 Desember mendatang.
“Informasi itu tidak benar atau hoaks, tidak ada donor sperma di FKUI, perlu diluruskan itu,” kata Gita, Rabu (15/11).
Menurut Gita, seminar yang diadakannya memang ada pembahasan tentang inseminasi untuk membantu suami istri mendapatkan keturunan. Tetapi pesertanya adalah para pakar atau yang ahli dibidangnya, bukan masyarakat awam.
“Pesertanya, dokter umum, dokter spesialis, ahli laboratorium yang memiliki kemampuan untuk melakukan pencucian sperma sebelum disemprotkan ke dalam rahim ibu. Sperma suami, karena itu tindakan yang dilakukan oleh sepasang suami istri,” ujar Gita.
Senada dengan Gita, Manager Riset dan Pengabdian Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Budi Wiweko melihat informasi hoax donor sperma tersebut dari sisi upah yang dijanjikan akan diterima pendonor. Menurutnya biaya inseminasi dan jumlah upahnya yakni Rp. 100 ribu adalah tak sepadan.
“Biaya satu kali pencucian sperma sebelum masuk proses inseminasi itu biasanya rata-rata Rp 5 juta, belum termasuk obat, bisa total Rp 10 juta itu semua di klinik kesuburan. Kalau cuma dikasih Rp 100.000 itu sudah pasti hoaks,” jelasnya.
Diketahui, hoax terkait donor sperma juga pernah dihubungkan dengan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada (UGM) pada tahun 2015. Informasi yang tersebar melalui pesan whatssap ini menjanjikan pendonornya mendapatkan honor sebesar Rp. 50.000.
Namun, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran UGM Ova Emilia membantah informasi tersebut. “Kabar itu tidak benar. Tidak ada tawaran pembelian sperma dari Bagian Patologi Klinis Fakultas Kedokteran UGM,” tegasnya, Senin (7/9/2015).

REFERENSI
(1) http://www.tribunnews.com/metropolitan/2017/11/15/hoaks-informasi-donor-sperma-di-fkui
(2) http://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/16/00043771/biaya-inseminasi-rp-10-juta-kalau-cuma-dikasih-rp-100000-itu-hoaks
(3) http://megapolitan.kompas.com/read/2017/11/15/20241491/fkui-sesalkan-beredarnya-informasi-hoaks-soal-donor-sperma
(4) https://nasional.tempo.co/read/698480/begini-penjelasan-ugm-soal-kabar-pembelian-sperma
(5) http://regional.kompas.com/read/2015/09/07/12231831/UGM.Bantah.Info.soal.Pembelian.Sperma.Rp.50.000.Per.Masturbasi

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/557529067912966/