“Tudingan akun twitter @ASU_1945 bahwa Presiden Jokowi enggan mengusut kasus reklamasi dan dimungkinkan uang dari kasus reklamasi digunakan untuk dana mantu anaknya, tidak terbukti atau hoax dan mengandung fitnah serta hasut.”

 

SUMBER
Akun Twitter @ASU_1945.

NARASI
“Ternyata ini alasan dibalik kenapa Jokowi nggak mau kasus reklamasi diusut, Mungkin uangnya untuk dana mantu anaknya.”.

PENJELASAN
Pernyataan akun twitter @ASU_1945 yang mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak mau mengusut kasus reklamasi, tidak berdasarkan data dan fakta yang jelas.
Juru Bicara Presiden Jokowi, Johan Budi mengatakan bahwasannya Presiden mendukung penuh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memproses secara hukum dugaan korupsi pada rancangan peraturan daerah (raperda) terkait reklamasi Teluk Jakarta.
“Soal reklamasi, Presiden menyerahkan sepenuhnya ke KPK. Silakan saja diproses secara hukum, domain di KPK,” kata Johan Budi, Senin (18/4/2016).
Pernyataan Johan Budi tersebut dibuktikan Presiden Jokowi dengan mengundang KPK dalam rapat terbatas tentang Reklamasi Jakarta atau National Capital Integrated Coastal Development (NCICD), di Kantor Presiden, Jakarta. Namun, Presiden Jokowi meminta agar tindakan mengundang KPK, penilaiannya jangan dipersempit dengan menganggap hanya akan membahas dugaan kasus korupsi reklamasi.
“Jadi jangan dipersempit yang berkaitan dengan reklamasi Jakarta dan pada sore hari ini kita tidak berbicara masalah hukum yang berkaitan dengan reklamasi, meskipun di sini kita undang KPK,”, Rabu (27/4/2016).
Dalam kasus korupsi terkait reklamasi, KPK sudah menetapkan tiga tersangka yaitu Ketua Komisi D DPRD DKI Mohamad Sanusi, karyawan PT Agung Podomoro Land Triananda Prihantoro, serta Presdir PT Agung Agung Podomoro Land, Ariesman Widjaja.
Sedangkan untuk dana menikahkan putrinya, Kahiyang Ayu dengan Bobby Afif Nasution, Presiden Jokowi berusaha untuk ngirit. Caranya dengan memanfaatkan apa yang sudah dipunya. “Ngirit. Digelar di gedung sendiri, dikateringin sendiri,” kata Jokowi, Senin (30/1/2017).
Terakhir, Muhammad Fauzi, owner dari Fokus Wedding Planner yang menangani acara ngunduh mantu mengatakan telah melakukan presentasi kepada keluarga Bobby Nasution. Kisaran dananya diakui hanya puluhan juta.
“Rp 30 juta, segitu aja,” kata Fauzi, Minggu (19/11/2017).
Catatan:
Tudingan akun twitter @ASU_1945 bahwa Presiden Jokowi enggan mengusut kasus reklamasi dan dimungkinkan uang dari kasus reklamasi digunakan untuk dana mantu anaknya, tidak terbukti atau hoax dan mengandung fitnah serta hasut.

REFERENSI
(1) https://www.cnnindonesia.com/nasional/20160418150925-12-124750/kasus-reklamasi-teluk-jakarta-jokowi-tunggu-pemeriksaan-kpk/
(2) https://www.merdeka.com/peristiwa/rapat-reklamasi-teluk-jakarta-jokowi-juga-undang-kpk.html
(3) http://news.liputan6.com/read/2493784/rapat-soal-reklamasi-teluk-jakarta-jokowi-libatkan-kpk
(4) http://www.beritasatu.tv/news/kpk-tetapkan-3-tersangka-suap-reklamasi-pantai-jakarta/
(5) https://news.detik.com/berita/d-3706512/jokowi-ngirit-untuk-pernikahan-kahiyang
(6) http://medan.tribunnews.com/2017/11/19/ditanya-biaya-ngunduh-mantu-jokowi-eo-acara-sebut-angka-30-juta-itu-biaya-apa-ya

Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/559490467716826/