“Setelah dilakukan pencarian diketahui nilai tukar rupiah terhadap dolar yang paling rendah terjadi pada Juni 1998 dengan nilai 1 dolar sebesar Rp. 16.800 rupiah. Pada kepemimpinan Presiden Jokowi, nilai tukar rupiah pun belum pernah melebihi angka Rp. 16.800.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara ada beberapa langkah yang dapat mempengaruhi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, yaitu inflasi dan kurs. “Nilai rupiah itu ada dua yang dijaga, adalah menjaga inflasi dan kurs,” kata Mirza, Selasa (3/10).
Selain itu, Mirza menambahkan kestabilan nilai tukar rupiah dipengaruhi juga oleh penggunaan valuta asing dalam hal ini, ekspor, impor, hingga permodalan asing yang masuk ke Indonesia. Ada juga faktor eksternal yang terkait dengan kondisi luar negeri.”

 

SUMBER
Akun Twitter @RonyIndarto12.

NARASI
“Angka Rupiah Pernah $1 =Rp.20,000 Ulah TNI KRIDIT ALUTSISTA, MODUS PENCURI PEMBOBOL GUDANG SENJATA DI LUAR NEGERI.”.

PENJELASAN
Informasi nilai tukar rupiah terhadap dolar pernah tembus sampai angka Rp. 20.000 rupiah yang dikarenakan dari kredit pengadaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) tidak benar adanya atau hoax.
Setelah dilakukan pencarian diketahui nilai tukar rupiah terhadap dolar yang paling rendah terjadi pada Juni 1998 dengan nilai 1 dolar sebesar Rp. 16.800 rupiah. Pada kepemimpinan Presiden Jokowi, nilai tukar rupiah pun belum pernah melebihi angka Rp. 16.800.
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara ada beberapa langkah yang dapat mempengaruhi nilai tukar dolar AS terhadap rupiah, yaitu inflasi dan kurs. “Nilai rupiah itu ada dua yang dijaga, adalah menjaga inflasi dan kurs,” kata Mirza, Selasa (3/10).
Selain itu, Mirza menambahkan kestabilan nilai tukar rupiah dipengaruhi juga oleh penggunaan valuta asing dalam hal ini, ekspor, impor, hingga permodalan asing yang masuk ke Indonesia. Ada juga faktor eksternal yang terkait dengan kondisi luar negeri.
Terkait tudingan nilai tukar rupiah menjadi Rp. 20.000 rupiah karena ulah TNI kredit Alutsista juga dapat dilihat dari perspektif penganggarannya.
Mantan anggota DPR Komisi I dari Fraksi Golkar, Tantowi Yahya menyatakan penganggaran Alutsista negara Indonesia berbeda dengan negara-negara lainnya. Duta Besar Selandia Baru ini menerangkan bahwa negara-negara lain anggaran Alutsistanya berbasis pada postur ancaman, kemudian ditarik kesimpulan Alutsista apa yang dibutuhkan.
“Kalau kita terbalik, betul apa yang disampaikan tadi. Kemhan, Mabes TNI bersama DPR RI dan Kemenkeu ketika membuat penganggaran untuk kebutuhan alutsista bergerak dari alokasi yang tersedia,” katanya, Jumat (3/7/2015).
Menurut Tantowi ini terjadi karena tidak lepas dari doktrin pertahanan militer yang bersifat defensif aktif. Artinya, Indonesia adalah negara yang tidak punya ancaman tapi aktif dalam mendeteksi dan melokalisir ancaman dari mana.
Terakhir, diketahui akan ada penambahan anggaran untuk Alutsista pada RAPBN 2018 dengan mengutamakan pinjaman dalam negeri. Selain itu pemerintah melalui Kementerian Pertahanan menargetkan ekspor Alutsista dapat diwujudkan pada 2019 melalui PT. Pindad.
Informasi yang dituliskan dan disebarkan akun twitter @RonyIndarto 12 adalah hoax yang mengarah pada fitnah serta hasut dengan konsekuensi merusak nama baik institusi TNI pada kepemimpinan Presiden Jokowi.

REFERENSI
(1) https://id.wikipedia.org/wiki/Rupiah
(2) https://www.merdeka.com/peristiwa/ini-nilai-dolar-dari-zaman-soekarno-hingga-jokowi.html
(3) https://finance.detik.com/moneter/3668252/begini-cara-bi-jaga-stabilitas-nilai-tukar-rupiah
(4) https://nasional.sindonews.com/read/1019948/14/komisi-i-akui-anggaran-alutsista-masih-jauh-dari-harapan-1435936389
(5) http://ekonomi.kompas.com/read/2017/09/25/175929326/ada-anggaran-rp-45-triliun-untuk-alutsista-pada-rapbn-2018
(6) https://tirto.id/pemerintah-tarik-utang-rp117-triliun-untuk-beli-alutsista-cwpu
(7) https://www.wartaekonomi.co.id/read151294/pemerintah-targetkan-ekspor-alutsista-pada-2019.html

Sumber: https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/562799580719248/