SUMBER
Media Sosial.
NARASI
“Jangan minum air es terlampau banyak. Ingatlah bahwa Anda saat ini sudah mulai batuk dan pilek.”.
PENJELASAN
Masyarakat Indonesia banyak yang beranggapan bahwa sakit batuk dan pilek yang dideritanya merupakan akibat dari keseringan minum air es. Bahkan, para orang tua banyak yang melarang anaknya meminum air es. Pelarangan minum air es ini sudah jadi turun temurun di Indonesia.
Nyatanya, minum air es itu tidak sama sekali berhubungan dengan sakit batuk dan pilek.
Influenza atau yang biasa dikenal dengan flu, merupakan salah satu jenis penyakit infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh virus, dari jenis virus ribonucleic acid atau RNA. Gejala umum penyakit ini biasanya suhu badan tinggi, demam, badan terasa panas dingin, sakit pada tenggorokan, nyeri otot, sakit pada kepala, biasanya disertai batuk, lelah dan tidak nyaman. Namun untuk kasus flu ringan, gejala yang paling umum adalah batuk dan demam.
Penularan virus influenza biasanya melalui perpindahan virus dari penderita flu kepada orang lain, hal ini bisa melalui udara. Penderita yang batuk atau bersin membuat udara di sekitar mengandung virus influenza, dan jika dihirup oleh orang lain maka akan menular. Selain itu penularannya juga bisa melalui air liur, ingus, kotoran yang tersentuh tangan kita dan menyebabkan virus terhirup, dan juga dari darah.
Untuk mengetahui kebenaran apakah batuk dan pilek itu disebabkan oleh minum air es.
Dikutip dari vice.com, Andi Khomeini Takdir Haruni dari Ikatan Dokter Indonesia, memberikan klarifikasi langsung terkait perihal tersebut.
“Tidak ada korelasi langsung antara konsumsi minuman dingin, air es, dengan batuk pilek flu,” kata Andi Khomeini.
“Bukan suhu dingin juga yang menyebabkan orang itu flu dan batuk. Penyebabnya kan macam-macam, sebagian besar disebabkan oleh virus,” ungkapnya.
Menurut Andi, minum atau makan es hanya memperparah kondisi jika seseorang sudah terkena flu atau batuk. Penyebab utama flu biasanya adalah virus yang ditularkan melalui udara. Misalnya ketika penderita flu bersin, seseorang yang kebetulan menghirup udara itu dalam kondisi daya tahan tubuh yang lemah, rentan baginya terkena gejala serupa.
Andi menambahkan tidak semua orang dengan mudah terkena penyakit, sangat bergantung pada ketahanan tubuh masing-masing.
“Jika pun ingin dikaitkan dengan suhu dingin maka pada saat itu pembuluh darah itu mengalami vasokonstriksi. Akibatnya pada saat pada saat perubahan cuaca menjadi dingin, atau minum air, terjadi kongesti, sehingga mukosa saluran napas menghasilkan lebih banyak cairan. Hal ini pun tidak terjadi pada semua orang,” ujar Andi.
Kalaupun minum es seringkali bikin batuk di negara kita, Andi ingin kita fokus bukan pada es yang dingin tapi sumbernya, yakni air.
“Hal yang harus diperhatikan adalah higiene pada air/es yang disajikan,” ujarnya.
Dokter spesialis anak di Jakarta, Dewi Purnama, semakin menegaskan penyebab batuk atau flu bukan konsumsi es. “Paling banyak disebabkan virus, bisa juga bakteri, atau alergi,” kata Dewi ketika dihubungi VICE Indonesia.
Dewi bahkan lebih sadis lagi mengomentari maraknya kepercayaan es memicu batuk pilek di negara kita. “Itu jelas cuma mitos awam karena kurangnya edukasi medis,” terangnya.
Dikutip dari hellosehat.com, Jika minum air dingin atau es membuat flu semakin parah, penyebabnya bisa dua hal: pertama karena alergi, dan kedua berkaitan dengan daya tahan tubuh.
Secara fisiologi dikenal adanya istilah vasokonstriksi dan vasodilatasi. Vasokonstriksi adalah pengecilan pembuluh darah, dan vasodilatasi adalah pembesaran pembuluh darah.
Penyebab vasokonstriksi disebut sebagai vasokonstriktor. Kondisi dingin termasuk air dingin atau es merupakan salah satu vasokonstriktor. Diameter pembuluh darah akan mengecil sehingga menghambat aliran balik darah. Saat terjadi vasokonstriksi ini maka akan terjadi pembendungan lokal darah sehingga menyebabkan keadaan yang disebut dengan kongesti atau pembendungan.
Jika daerah rongga hidung mengalami kongesti, maka mukosa atau selapur lendir hidung akan membesar dan lebih banyak memproduksi sekret atau cairan, dan biasanya akan mengalami pilek sehingga aliran napas terasa tersumbat. Jika mukosa di dinding saluran napas mengalami hal yang sama maka tentunya akan terjadi juga proses serupa. Cairan yang terproduksi di dinding saluran napas akan menyebabkan rangsang lokal dan menghasilkan refleks batuk.
Tetapi keadaan ini belum tentu dialami oleh semua orang karena seperti yang disebutkan sebelumnya, masing-masing individu berbeda sensitivitas dan daya tahan tubuhnya. Jika daya tahan tubuh baik, maka mekanisme proteksi tubuh akan terjadi secara otomatis. Minum air dingin atau es saat flu tidak terbukti membuat flu semakin parah.
REFERENSI
(1) https://www.vice.com/id_id/article/kzz8ae/benarkah-sering-minum-es-bikin-kita-batuk-dan-sakit-dokter-membantahnya
(2) http://batam.tribunnews.com/2017/02/18/benarkah-sering-minum-es-bikin-batuk
(3) https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/minum-air-dingin-atau-es-saat-flu/
(4) http://nova.grid.id/Kesehatan/Anak/Menepis-Mitos-Batuk-Yang-Keliru?page=all
Sumber: https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/563309404001599/