SUMBER
Facebook & Portal Media Online.
PENJELASAN
Dalam beberapa hari terakhir ini Indonesia memang sedang mengalami cuaca yang cukup ekstrim dan mengakibatkan bencana banjir di sejumlah daerah. Namun tak jarang juga banyak yang menyebarkan berita bohong atau hoax yang makin memperkeruh kondisi.
Seperti diketahui, seharian kemarin banyak berita bohong bertebaran di media sosial. Salah satunya beredar informasi yang diklaim dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) menyebutkan pintu air Waduk Gajah Mungkur dibuka denga debit air mencapai 500 meter kubik/detik.
Karena santernya kabar bohong itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Wonogiri sampai mengeluarkan surat klarifkasi bahwa informasi tersebut adalah hoax.
Tak hanya itu, banyak pula foto-foto banjir parah di Jl Slamet Riyadi Solo, terutama di sekitar Sriwedari ke timur. Belakangan diketahui foto-foto tersebut adalah foto saat banjir tahun lalu.
Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo geram dengan informasi hoax terkait banjir di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Menurutnya informasi yang beredar luas si media sosial tersebut telah membuat keresahan bagi warga.
“Saya sampaikan yang seperti ini harus dikonfirmasi minimal ke saya. Saya juga dapat itu (info hoax soal banjir) jadi yang upload foto Slamet Riyadi banjir sadarlah,” kata Ridyatmo saat meninjau permukiman warga yang terdampak banjir di Sangkrah, Pasar Kliwon pada Rabu (29/11) dinihari WIB.
Sebelumnya, warga Solo dibuat heboh dengan beredarnya foto-foto banjir di sepanjang Jalan Slamet Riyadi. Menurut Rudyatmo, foto-foto tersebut hasil jepretan beberapa tahun lalu. Ia pun meminta agar warga tak menyebarkan berita bohong terkait bencana banjir.
“Saya ini keliling terus kan, tak ada Slamet Riyadi banjir. Kalau (Slamet Riyadi) banjir ya habis semua. Jangan buat resah warga,” kata dia.
Akibat ulah iseng sejumlah orang tak bertanggung jawab itu, Rudy mendapat telepon dari berbagai pihak. Mulai dari pejabat pemerintah hingga kepala-kepala daerah yang terletak di aliran Bengawan Solo.
“Kalau diterus-teruskan, mohon diingat. Orang-orang yang menimbulkan keresahan di tengah situasi seperti ini tentunya akan dapat ‘perhatian khusus’ dari Tuhan,” katanya.
Rudy juga meminta agar masyarakat tidak reaktif dengan langsung menyebarkan semua informasi yang diterima.
“Setidaknya konfirmasi dulu ke saya atau kepada pihak yang paham. Jangan asal disebar begitu saja,” kata dia.
Selain menimbulkan keresahan, kabar bohong yang meluas juga cukup merepotkan petugas kebencanaan dan relawan yang berada di lapangan. Ketua Tim Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Sewu, Budi Utomo mengaku timnya cukup kewalahan.
Teleponnya hampir tak berhenti berdering menerima panggilan dari masyarakat yang mencari kejelasan tentang informasi banjir.
REFERENSI
(1) http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/17/11/29/p05mbj438-wali-kota-solo-geram-info-hoax-banjir-slamet-riyadi
(2) https://www.timlo.net/baca/68719743766/walikota-solo-kutuk-penyebar-hoax-soal-banjir/
Sumber: https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/563711987294674/