Sumber: Whatsapp
Narasi:
Info penting: Skalian kejadian minggu ini lift Blok M square jatuh dr lantai 7
CARA PENYELAMATAN DIRI SAAT BERADA DIDALAM LIFT APABILA LIFT TERJUN TAK TERKENDALI
Mr.Chow yg tinggal di Lantai-27 di Hangzhou – RRC, membawa putrinya yg berusia 4 tahun (naik lift), (mendadak terjadi) satu getaran yg sangat kuat,
lift tersebut (terlepas tanpa kendali) dengan kecepatan tinggi terjun ke bawah.
Dengan sebelah tangannya menggendong putrinya dan sebelah tangannya lagi dia segera menekan tombol-tombol lift mulai dari tombol lift yg paling dasar s/d tombok lift yg paling tinggi, semuanya ditekan sampai hidup lampu tombol-tombol semuanya, akhirnya lift terhenti di lantai ke-16.
(Ingat ! Mesti ditekan tombolnya mulai dari tingkat paling dasar s/d tingkat/Lantai tertinggi sampai lampu tombol menyala.).
Karena bila tombol sudah menyala, berarti Mengaktifkan Rem Magnet/Elektrik tiap tiap pintu lantai tsb…
Ini adalah satu-satunya cara penyelamatan untuk menghentikan lift yg terjun bebas tak terkendali, setiap orang kemungkinan besar akan naik lift.!
Jangan dihapus, mohon diteruskan
agar setiap orang mengetahui cara penyelamatan tersebut,
Pahala tak terbatas bila diteruskan, mungkin dengan membaca sekilas tulisan ini,
anda akan menyelamatkan
orang-orang yg anda sayangi, Aamin.
Penjelasan:
Pesan tersebut mengangkat sebuah cerita mengenai contoh kasus pengambilan tindakan untuk menyelamatkan diri saat lift tengah mengalami kendala. Bila melihat keseluruhan isi narasi tersebut, terlihat bahwa tujuan penyebaran narasi itu melalui media pesan whatsapp bertujuan baik.
Akan tetapi, kebenaran akan kisah dalam contoh kasus tersebut masih diragukan. Perihal isu keselamatan lift, tentu ada mekanisme keselamatan yang sudah ditanamkan dalam alat tersebut. Mekanisme keselamatan pertama yaitu rem pengaman otomatis. Mekanisme rem tersebut ditemukan oleh Elisha Graves Otis dan mulai digunakan sebagai peranti utama pada lift pada tahun 1861.
Cara kerjanya, rem tersebut akan beroperasi tatkala terjadi gangguan atau putusnya kabel penarik lift. Rem yang ada di empat sisi lift itu akan beraksi menahan laju lift agar tidak terjun bebas dengan kecepatan tinggi.
Selain itu, hal lain yang memacu rem tersebut ialah kecepatan di atas batas wajar. Saat beroperasi, lift memiliki pengatur kecepatan otomatis. Alat itu yang menjadi pengukur kecepatan dalam batas wajar atau tidak. Alat itu disebut speed governors.
Mekanisme keselamatankedua ialah adanya counter weight. Alat tersebut memberikan keseimbangan pada lift sehingga ketika naik dan turun stabil.
Dan, mekanisme terakhir ialah peredam kejut atau shock absorber. Alat itu terletak di bagian bawah lift. Fungsinya ialah sebagai penahan kejutan keras ketika lift terjatuh hingga ke bawah.
Ketiga mekanisme itulah yang mengamankan operasional lift. Adapun, klaim pada narasi, yakni menekan semua tombol dari bawah ke atas untuk mengaktifkan mekanisme keamanan lift tidak benar.
Tak hanya itu, mekanisme keselamatan lift tersebut tidak menggunakan alat berupa magnet, seperti yang diklaim dalam narasi. Adapun, penggunaan magnet tersebut masih berupa konsep yang belum terealisasi. Alasannya, teknologi saat ini belum memiliki kapabilitas untuk menerapkan magnet sebagai penggerak lift.
Berdasarkan penjelasan itu, maka klaim menekan tombol untuk mengaktifkan mekanisme keamanan lift saat terjatuh adalah hoax. Adapun, kejelasan narasumber dalam narasi tersebut tidak dapat dibuktikan dan tidak ada pemberitaan terkait hal itu.
Referensi:
http://www.explainthatstuff.com/how-elevators-work.html
http://articles.latimes.com/2011/dec/15/news/la-heb-elevator-safety-death-201112115
https://www.geek.com/news/next-generation-elevator-will-use-magnets-instead-of-cables-1610565/
http://snapcab.com/design/magnetic-elevators-the-future-of-people-moving/