Sumber: Media Sosial dan Whatsapp

(https://twitter.com/terorissocmed/status/833717108840218626)*

Narasi:

massa 212 sudah datang ke Istiqlal, tapi Istiqlal di gembok.

Akibatnya para pembacanya jadi murka, mencaci maki pemerintah, dan menuduh pemerintah pro PKI dan berbagai fitnah lainnya.

Penjelasan:

Penggembokkan Masjid Istiqlal bukanlah upaya pemerintah menghalau peserta aksi tanggal 21 Februari 2017 atau disebut juga Aksi 212 Jilid 2 untuk menginap di masjid. Penggembokkan masjid tersebut merupakan aturan pengurus masjid. Berikut kutipan beritanya:

[…]”Setelah mendekati jam 10 (malam), kami ketemu dengan ketua rombongannya, kami umumkan kepada rombongannya bahwasanya aturan di Istiqlal, masjid ini akan ditutup dan akan dibuka lagi nanti satu jam sebelum Shubuh,” ujarnya.

Ia menjelaskan, aturan di Masjid Istiqlal selain bulan Ramadhan, masjid tutup pukul 21.30 WIB. Dibuka lagi satu jam sebelum waktu Shubuh. Kalau bulan Ramadhan, masjid buka 24 jam.

Abu menerangkan, rombongan dari Jawa Timur paham dan mengerti. Pihak pengelola masjid menunggu mereka sampai meninggalkan Masjid Istiqlal dengan sukarela. Kemudian pada pukul 03.40 WIB masjid dibuka kembali.

“Itu hoax seribu persen,” kata Kepala Bagian Protokol Masjid Istiqlal, Abu Hurairah Abdul Salam kepada Republika.co.id Selasa (21/2) pagi.[…]

Berdasarkan kutipan berita itu maka kabar mengenai upaya pemerintah menghalau peserta Aksi 212 Jilid 2. Adapun, narasi yang dibangun memiliki unsur hasutan. Dengan demikian, kabar tersebut dikategorikan sebagai disinformasi dan hasutan.

Referensi:

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/425497117782829/

http://www.republika.co.id/berita/nasional/politik/17/02/21/olpdbr377-ada-foto-peserta-aksi-tak-bisa-masuk-masjid-istiqlal-ini-jawaban-pengelola

*Catatan: postingan dan akun sudah tidak ada.