Selamat pagi/siang/sore/malam, berikut informasi tentang 7 ciri dari modus yang digunakan dalam penipuan baik Telpon Berhadiah, SMS Berhadiah mauapun Kupon Undian Berhadiah.

Tentunya masih banyak ciri ciri lainnya, namun 7 ciri inilah yang sering digunakan oleh penipu. Silahkan di share sebanyak banyaknya, semoga bisa membuat orang orang di dekat kita lebih waspada dan tidak menjadi korban kejahatan. Semoga berguna.

1. Menggunakan Fasilitas e-cash di ATM Mandiri

Contoh Tampilan e cash Mandiri

Dalam Banyak Penipuan Telepon Berhadiah setelah disampaikan bahwa korban mendapatkan hadiah uang tunai (biasanya sejumlah Rp.8.000.000,- / Delapan Juta rupiah atau jumlah genap lainnya) korban akan dipandu untuk ke ATM Mandiri dengan alasan pengecekan dan pengambilan hadiah. Di sinilah pelaku memanfaatkan fasilitas Nama e-cash mandiri yang memang bisa diganti ganti / diedit oleh pemiliknya. 

“Penyelenggara undian resmi akan meminta Pemenang untuk datang ke kantor atau kantor cabang perusahaan terdekat untuk mengambil hadiah Uang Tunai.”

 

 

 

2. Petugas Operator Palsu dengan Biaya Jasa tersembunyi

“Penyelenggara undian resmi untuk barang yang berat seperti mobil dan motor tidak mungkin akan dikirim melalui ekspedisi karena biaya kirim yang mahal, jadi barang akan diantar kerumah atau Anda diundang ke kantor cabang perusahaan terdekat. Kalaupun jika ada biaya administrasi maka akan dilakukan ketika Anda menerima hadiah di rumah atau mengambil hadiah ke kantor cabang terdekat.”

3. Pengirim Menggunakan Nomor Selular GSM biasa

Contoh SMS Pelaku Menggunakan Nomor GSM Biasa
Contoh SMS Pelaku Menggunakan Nomor GSM Biasa

Pengirim untuk SMS Berhadiah (nomor pengirim) menggunakan nomor selular umum biasa seperti nomor Telkomsel, XL, Tri dll . Seperti contoh gambar di atas No Pengirim adalah +62855-4903-5245.

“SMS asli dari penyelenggara Pengirim SMS yang digunakan bukan berebentuk nomor, tetapi berbentuk nama (menyewa sender premium), seperti tulisan MKIOS atau Telkomsel pada SMS ketika pengisisan pulsa maupun berita atau info dari Telkomsel. Contoh jika yang mengadakan undian berhadiah adalah TELKOMSEL maka pengirim SMS akan tertulis TELKOMSEL bukan sekedar dikrim dari nomor selular biasa.”

4. Nomor Telepon untuk Konfirmasi adalah Nomor GSM biasa atau CDMA

Contoh Nomor Telpon Untuk Konfirmasi
Contoh Nomor Telpon Untuk Konfirmasi

Dalam SMS Berhadiah yang anda terima, isi sms menyertakan nomor telpon seluler umum GSM seperti nomor Telkomsel, XL, Tri dll atau CDMA Flexy, Esia, dll untuk konfirmasi

“Penyelenggara Resmi akan menggunakan nomor telepon yang digunakan untuk konfirmasi adalah nomor PSTN (fixed number) Telkom.”

5. Alamat website menggunakan subdomain gratisan.

Contoh Subdomain Gratisan
Contoh Subdomain Gratisan

Dalam SMS Berhadiah biasanya menyertakan alamat link web/ subdomain gratisan seperti blogspot.com webs.com jimdo.com, dll. Ada juga beberapa pelaku menggunakan domain berbayar seperti pada ciri nomor 4, tapi masih sangat jarang sekali karena memerlukan keterampilan tambahan.

“Penyelenggara asli pasti akan memberikan link website yang digunakan dengan TLD / domain berbayar seperti .com .co.id atau Top Level Domain lainnya dengan ciri nama domain singkat dan menghindari tanda baca – untuk search engine optimization (SEO) website resmi”

6. Biasanya Terjadi Pada Saat Weekend / Akhir Pekan dan Hari Libur / Tanggal Merah.

Contoh Ilustrasi Hari Libur
Contoh Ilustrasi Hari Libur

Pelaku Penipuan biasanya melancarkan aksinya pada hari Sabtu dan Minggu atau Hari Libur lainnya dimana Kantor Bank sedang tutup. Sehingga ketika korban menyadari telah tertipu, korban akan kesulitan untuk memblokir rekening Pelaku.

“Penyelenggara resmi akan beraktifitas di Jam Kerja Kantor Senin-Jumat dari jam 08.00 s/d 16.00 wib.”

7. Menggunakan Rekening Aspal Perorangan dengan Nama Berbeda.

Contoh Web Jual Rekening Aspal
Contoh Web Jual Rekening Aspal

Pelaku biasanya jika meminta mentransfer sejumlah uang ke Rekening aspal dengan nama berbeda juga data dan alamat fiktif. Mudahnya medapatkan Rekening Aspal Bank Bank Besar di Indonesia, contoh dengan paket yang berisi Buku Rekening + ATM Card + M-Banking (No. ponsel) + E-Banking (Token/KeyBCA/ SMS Token) hanya seharga Rp.1.300.000,- sudah siap untuk menampung Dana Transaksi hasil Penipuan.

“Penyelenggara resmi tidak pernah meminta untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening atas nama perorangan / pribadi.”

Tentunya masih banyak ciri ciri lainnya, namun 7 ciri inilah yang sering digunakan oleh penipu. Silahkan di share sebanyak banyaknya, semoga bisa membuat orang orang di dekat kita lebih waspada dan tidak menjadi korban. Semoga artikel sederhana dari Daniel Ldt NgeBlog ini berguna buat Mitra Humas.

Sumber : http://tribratanews.polri.go.id/?p=36456

 

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/407430912922783/