WASPADAI BUAH NAGA OPLOSAN !

Mengkonsumsi Buah Naga perlu kejelian dalam memilih buah yang aman dikonsumsi, karena sudah banyak beredar buah naga yang diberi hormon oplosan dalam proses membesarkan buah.

“Hormon pembesar itu dioplos/dicampur dengan Nitrogen Super dan obat rumput”, kata Pemilik Mitra Tani Tanggul, kabupaten Jember, Jawa Timur Asriful Uswatun.

Tentunya pemberian hormon oplosan yang dilakukan petani tersebut sangat berbahaya bagi tubuh, baik dalam jangka pendek/ panjang.

Pemakaian hormon pada buah naga tersebut disuntikan langsung/ disemprotkan sehingga membuat buah besar, jelas petani buah asal kecamatan Tanggul ini.

Dia menyarankan konsumen buah dituntut “pintar memilih buah naga yang sehat dan tidak bikin penyakit”.

Calon pembeli harus teliti dalam memilih buah yang baik dan sehat, disarankan tidak tergiur dengan harga murah.

Buah naga yang beredar di pasaran, bahkan di supermaket besarpun sempat dilihatnya buah naga oplosan hormon ini.

Sementara, konsumen yang membelinya berharap dengan memakan buah naga bisa membugarkan tubuh, ternyata anggapan itu justru sebaliknya bagi kesehatan jika salah memilihnya.

Uswatun menjelaskan “Petani mulai ngawur dalam penggunaan obat-obatan pertanian, mereka mengejar kwantitas bukan kwalitasnya”.

Pemakaian hormon oplosan itu tidak hanya dilakukan petani buah naga di Jawa, bahkan di luar Jawa pun telah banyak yang menggunakan.

Di Jawa banyak dilakukan petani di daerah Banyuwangi 90% petani memberikan peralakuan pada buah dengan cara hormon oplosan, sementara 10% nya menggunakan bahan organik. Tutur Asroful. Selasa (20/12) kepada Efendi Murdiono.

Ciri-ciri buah naga diberi hormon oplosan biasanya berat mencapai diatas 1,5 Kg dari berat rata-rata sekitar 0,5 Kg, bentuk buah memanjang, kulit menebal, warna kulit pink, timbul belang warna hijau dan kuning, dalam beberapa hari dari masa petik, jumbai berubah dari hijau menjadi kuning, warna kulit kusam tidak mengkilat, rasa hambar sedikit asam dan aroma obat masih melekat.

Ciri-ciri buah naga yang sehat yang mendapat perlakuan dengan organik adalah kulit merah keunguan, terlihat mengkilat, buah tidak terlalu besar kisaran berat 350 gram sampai 600 gram, jumbai lurus keatas tidak menggulung, kulit tidak tebal, ujung jumbai hijau, kulit merah merata tidak belang, rasa manis, cita rasa tidak berubah.

Efek konsumsi buah naga yang diberi hormon oplosan ini sendiri adalah setelah beberapa menit dari konsumsi biasanya terasa mual hingga muntah dan bisa menimbulkan diare.

Dalam jangka panjang, mengkonsumsi buah diberi hormon oplosan bagi kaum laki-laki menyebabkan kemandulan, menimbulkan kangker prostat. Sedang bagi wanita memicu timbulnya kangker servik dan kangker payudara. Hal ini sesuai artikel yang pernah dibaca beliau.
@Elshinta.com 16 Desember 2016

 

REFERENSI :

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/413559005643307/