SUMBER : MEDIA SOSIAL
NARASI : Terdapat 2 poin klarifikasi:
1. Terjadi Disinformasi.
2. Pesan terkait Aksi Bela Yesus adalah hoax.
PENJELASAN :
[POIN 1: SALAH SATU DISINFORMASI]
Catatan: Terdapat disinformasi dimana akun Fan Page memberi keterangan yang menyatakan adanya Aksi Bela Yesus, sedangkan hal ini bertolak belakang dengan konten link yang diunggah.
Seperti pada redaksional:
“Parah, upaya saling serang dan saling bela kini menjadi gejala dalam masyarakat Indonesia. Habib Rizieq Syihab (HRS) yang kemarin memimpin demo Aksi Bela Islam (Abis) karena membla Al-Qur’an setelah diduga dihinakan oleh Ahok, kin gantian akan digelar Aksi Bela Yesus (Absus) setelah HRS dianggap melakukan penghinaan kepada dogma ajaran Kristen pada 25 Desember 2016 lalu.”
https://m.facebook.com/story.php…
Sedangkan pada link DutaIslam.com dalam http://www.dutaislam.com/…/respon-penghinaan-anak-tuhan-aks… telah memberikan pernyataan bahwa:
“Nomor yang dicantumkan di atas hingga pagi (28/12/2016) belum berhasil dihubungi oleh DutaIslam.com. SMS yang diterima juga tidak diterima oleh nomer AXIS tsb. Kami menduga ada nuansa SARA dalam pesan yang mengatasnamakan Paulus Tamaka tersebut. [dutaislam.com / ab]”
[POIN 2: KONTEN SEBARAN HOAX VIA SOSMED YANG SUDAH MENYEBAR MELALUI AKUN-AKUN PRIBADI]
Sehubungan dengan dugaan penistaan agama yang dilakukan Rizieq sihab pada 25 desember lalu. Maka kami bermaksud melaksanakan Aksi Bela Yesus yang akan dilaksanakan pada: hari/tangga: sabtu 31 Desember 2017,
Pukul :09.00 Wib
Titik kumpul: Gereja Katedral Jakarta Pusat
Rute Aksi: Katedral~Polda Metro Jaya.
Tuntutan: Tangkap Riziek ssihab si penista agama.
Kordinator aksi bela yesus: Paulus Tamaka
CP. 083891062243
Tuhan Yesus Memberkati
Catatan setelah aksi akan dilanjutkan dengan ibadah missa malam natal bersama di gereja katedral.
FAKTANYA :
1. Nama koordinator, Paulus Tamaka ketika di-cross-check melalui daring, muncul tokoh prominen Drs. Paulus Tamaka M.Si, yaitu Kepala BPMPD Sitaro, Sulawesi Utara.
2. Ujicoba kontak no telp koordinator dengan nama Paulus Tamaka, no tsb tidak aktif.
3. Diseminasi pesan oleh akun akun sosial media, tanpa memberi penjelasan mengenai siapa sumber pertama kali pesan tersebut.
4. Kawan saya pribadi, seorang Katolik, mengonfirmasi bahwa hal tsb tidak mungkin dilakukan.
5. Dari Petrus Munthe via Group Anak Siantar (GAS) menyatakan bahwa tidak ada Misa Natal di tanggal 31 Desember di Gereja Katolik, apalagi di Katedral Jakarta.
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/395860007413207/