Sumber: Media Sosial Facebook

(https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=10154728478709645&id=831844644)

(https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10154280468649915&set=a.497041644914.272954.662769914&type=3&theater)

Narasi:

Ada beberapa narasi dalam kedua akun tersebut. Narasi pertama ialah narasi dari masing-masing akun atas nama Fahmi Salim dan Endy Muhardin. Narasi tersebut yakni:

Narasi di postingan Fahmi Salim:

[…]Menghadapi ulama dan rakyat pecinta keadilan dan supremasi hukum ngga berani tapi ngoceh di TV. Rezim kamvrett.[…]

Narasi di postingan Endy Muhardin:

[…]This, will never be forgotten[…]

Lalu, narasi kedua ada di dalam gambar yang sama-sama disebarkan kedua akun tersebut. Berikut narasinya:

[…]Pembakar Masjid, DIUNDANG KE ISTANA, Ulama & Umat Islam DITINGGAL PERGI[…]

Penjelasan:

Akun Fahmi Salim dan Endy Muhardin memposting isu Presiden Joko Widodo mengundang pelaku pembakaran masjid di Tolikara dengan menyertakan sebuah gambar meme. Masing-masing postingan itu memperlihatkan seolah-olah orang-orang yang diundang Presiden Joko Widodo merupakan pelaku pembakaran masjid.

Faktanya, orang-orang yang diundang Presiden Joko Widodo ke Istana Merdeka bukanlah pelaku pembakaran masjid di Tolikara. Mereka yang diundang merupakan tokoh agama Kristen, tokoh Forum Kerukunan Antarumat Beragama Papua, dan Pemerintah Daerah (Pemda) Tolikara, Papua.

Tujuan kedatangan para tokoh asal Tolikara tersebut ialah untuk memberikan kabar terbaru atas situasi dan kondisi pasca terjadi insiden pembakaran masjid di Tolikara. Selain itu, para tokoh tersebut memberikan klarifikasi bahwa insiden tersebut terjadi bukan dilandasi persoalan agama, melainkan adanya komunikasi yang tidak lancar.

Berikut kutipan penjelasan lebih jelas dari Sekretariat Kabinet Republik Indonesia mengenai pertemuan tersebut:

[…]Setelah kemarin menerima tokoh lintas agama nasional, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Jumat (24/7) sore, di Istana Merdeka, Jakarta, menerima sejumlah tokoh agama Kristen dan pemda Tolikara, Papua, yang melaporkan kondisi terakhir paska insiden yang terjadi pada saat pelaksanaan solat Idul Fitri 1436H, Jumat (17/7) lalu.

Ketua Forum Kerukunan Antarumat Beragama di Papua, Lipiyus Biniluk, mengatakan kondisi di Tolikara saat ini sudah sangat kondusif dan aman. Bahkan sangat aman, tidak seperti diberitakan sejumlah media massa.

Lipiyus bahkan menyebutkan, bahwa situasi kondusif itu bahkan sudah tercipta sejak 2 (dua) jam terjadinya  insiden pada saat solat Idul Fitri itu. “Kegiatan masyarakat jalan seperti biasa,” kata Lipiyus dalam keterangannya kepada wartawan seusai diterima Presiden Jokowi.

Dalam pertemuan dengan Presiden Jokowi itu, menurut Lipiyus, para tokoh agama dari Papua menegaskan bahwa masyarakat Tolikara bisa menyelesaikan masalah itu sendiri.

Karena itu, para tokoh Papua meminta kepada Presiden Jokowi untuk menyerahkan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dan tokoh agama di Papua untuk menuntaskan persoalan tersebut.

“Kami harap warga, bangsa, doakan dan dukung apa yang akan kami lakukan di sana. Sejak Papua gabung dengan Indonesia, belum pernah ada konflik seperti ini. Secara budaya, orang Papua haram hukumnya bakar tempat ibadah. Tempat ibadah dari agama apa pun itu milik bersama,” tegas Lipiyus.

Mengenai tanggapan Presiden Jokowi, Lipiyus mengatakan, dalam pertemuan itu Presiden meminta semua pihak di Papua bekerjasama menjaga keamanan.

“Presiden juga ucapkan terimakasih karena semua pihak di Papua bergerak cepat menyelesaikan masalah ini,” ucap Lipiyus.

Ketua Wilayah Persekutuan Gereja-Gereja dan Lembaga Injili Indonesia itu menambahkan, bahwa insiden yang terjadi di Tolikara bukan didasari masalah agama, tapi lebih karena masalah komunikasi yang tidak berjalan lancar.

Saat menerima delegasi tokoh Papua itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Staf Khususnya Lennis Kagoya dan Teten Masduki. (*/ES)[…]

Berdasarkan penjelasan tersebut maka klaim bahwa orang-orang yang diundang Presiden Joko Widodo adalah pelaku pembakaran masjid di Tolikara, Papua sudah runtuh. Dengan demikian, kabar tersebut dapat dikategorikan sebagai kabar hoax.

Referensi:

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/369335326732342/

http://www.madiunpos.com/2015/07/25/insiden-tolikara-hadap-presiden-jokowi-tokoh-papua-sebut-tolikara-tak-seperti-berita-media-627064

http://setkab.go.id/kondisi-sudah-aman-tokoh-masyarakat-papua-serahkan-penyelesaian-tolikara-pada-pemprov/