Sumber: Media Sosial
Narasi: Ada dua jenis narasi. Berikut kedua narasi tersebut:
Narasi 1:
Gas Air Mata Terbaru Buatan Perancis, Kebal tidak mampu dicegah Odol atau Masker / Lap Basah, Habaib – Kyai – Ustads – Umat yang melakukan Demo 4 November16, Jadi Ajang Percobaan Gas Air Mata ini , Gas Air Mata ini juga Digunakan Pasukan Israel terhadap Rakyat Palestina !!!!!!!!
Narasi 2:
Ketemu juga akhirnya
PROTAP PENGGUNAAN ALAT MEMATIKAN HARUS DIPERTANYAKAN KEPADA POLRI .
Efek gas air mata yang dipakai polisi saat mengamankan demo damai adalah type yang sangat mematikan. Efeknya adalah (Safety concerns) Serious eye injuries and one death due to cardiac arrest!!! jadi yang dikatakan HABIB Rizieq adalah benar bahwa ini adalah pembantaian massal oleh pemerintah.(INGAT 1 ULAMA MENINGGAL DIBILANG KARENA ASMA YG BENAR ADALAH EFEK GAS AIR MATA death due to cardiac arrest ) efek gas air mata dari perusahaan asal france ini sangat mematikan (efek terkena bisa mati ditempat) !!! tipe FLASH BALL CS 44MM MULTYPLE PROJECTILE AMMUNISSION —> DIGUNAKAN UNTUK ) This ammunition is used for crowd control, dispersing groups of individuals, over-crowded streets or buildings, extracting groups in difficulty… The main asset of this cs ammunition lies in ) KEMARIN ADALAH AKSI DAMAI SEHARUSNYA PENGGUNAAN TYPE FLASH BALL INI TIDAK DIGUNAKAN ! BACA flash ball ini hanya digunakan untuk —>extracting groups in difficulty! kemarin bukan riots
Atau chaos!!!!! YANG BELUM JELAS SILAHKAN KONTAK LANGSUNG DENGAN PABRIKNYA DI PERANCIS NMR KONTAK JELAS DALAM WEB NYA
Pour obtenir plus d’informations sur nos produits,
créez votre compte personnalisé ou contactez
nous au +33 00 74 77 74
Customer Service
+33 (0) 4 77 79 15 00 – Monday to Friday
Penjelasan:
Postingan mengklaim bahwa saat aksi 4 November 2016 polisi menembakkan amunisi gas air mata yang ternyata keluaran baru dari Perancis. Selain itu, klaim itu pun menyatakan bahwa peserta aksi 4 November 2016 dijadikan target ujicoba peluru tersebut.
Faktanya, peluru yang ada di postingan tersebut bukanlah peluru gas airmata, melainkan peluru karet. Peluru itu pada intinya digunakan untuk menertibkan kericuhan yang terjadi, baik itu dalam aksi demonstrasi maupun aksi lainnya.
Peluru tersebut berjenis CS 44 MM Multiple Projectile Ammunition yang masuk klasifikasi multiple projectile ammunition/bullet. Pengertian dari multiple projectile ammunition/bullets yakni peluru yang memiliki banyak projektil di dalamnya. Jadi, ketika ditembakkan, peluru ini akan mengeluarkan beberapa projektil kepada sasaran. Projektil itu bisa berupa projektil tajam ataupun projektil karet yang tidak berbahaya. Berikut kutipan mengenai definisi dari multiple projectile ammunition/bullet:
[…]A casing has a projectile receiving end portion and a primer receiving end portion. A plurality of projectiles is positioned in a stacked configuration within the casing at the projectile receiving end portion. A propellant receiving space is defined within the casing between an innermost one of the projectiles and the primer receiving end portion of the casing. The innermost one of the projectiles has a gas check body attached thereto at an end face thereof exposed to the propellant receiving space of the casing. A first cannulure is positioned between the gas check body and the primer receiving end portion of the casing for defining a protrusion for limiting displacement of the gas check body toward the primer receiving end portion of the casing. A second cannulure is positioned within the projectile receiving end portion of the casing for forming a protrusion that engages an outermost one of the projectiles.[…]
Peluru tersebut, menurut data Google Patent, dipatenkan pada 14 Maret 2011 di Amerika Serikat. Jadi, bila dikatakan peluru tersebut baru dan peserta aksi 4 November 2016 sebagai target uji coba tidak benar.
Adapun, peluru itu sudah lumrah digunakan di beberapa negara, seperti Perancis, Makau, dan Portugis. Akan tetapi, informasi mengenai pasukan Israel menggunakannya sebagai amunisi menembaki rakyat Palestina tidak ditemukan. Dengan demikian, klaim bahwa peluru itu digunakan tentara Israel tidak tepat. Berdasarkan penelusuran tersebut, maka dapat dikatakan bahwa informasi ini merupakan berita hoax yang menghasut.
Referensi:
https://www.verney-carron-security.com/en/14-ammunitions
https://en.wikipedia.org/wiki/Flash-ball
https://www.lehighdefense.com/pages/multiple-projectile-ammunition
https://www.google.com/patents/US20120234198
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/370274253305116/