Sumber: Media Pesan

Narasi:

Ada dua jenis narasi yang tersebar secara berantai. Berikut kutipan narasinya:

Narasi 1:

InnaLillahi wa Inna Illaihi roji’un

Assalammu’alaikum Wr Wb

Breaking News : Meneruskan info dr Ibu Dubes KBRI KL

Tolong beritahu anak2, suami, isteri dan semua teman2 Perhatian ; Mulai saat ini jangan makan makanan kaleng, terutama buah2an , khusunya produksi Thailand. Karena di negara itu ada kira2 200 orang pengidap aids kerja di pabrik kalengan, dan mereka memasukkan darah mereka ke dalam kalengan2 itu , dan saat ini masalah tersebut telah diketahui DepKes Thailand sehingga kaleng2an tersebut telah banyak di sita ttpi lebih banyak yg sdh terlanjur diekspor. Contoh ; Lecy , rambutan , lengkeng , mangga puding , dll. Setelah terima ini cepat kirim ke saudar2 n teman2 semua. Agar tidak konsumsi kalengan apapun…… Demi keselamatan kita semua.   Info dr ibu dubes KBRI (Rita Toisuta Arifson Kementerian Kesehatan RI)

Narasi 2:

Maaf yaa BC krn Penting ,tolong beritahukan anak2 ,suami ,isteri dan semua teman2 mu.

Perhatian ;

mulai saat ini jangan makan makanan kalengan2an, terutama buah2an, termasuk merek taiwan keluaran Thailand.

Karena di negara nya ada kira2 dua ratus orang penyakit aids kerja di pabrik kalengan ,dan mereka masukkan darah ( racun )mereka ke dalam kalengan2 itu , dan hari ini masalah tersebut telah diketahui bagian Tim Kesehatan thailand, dan kaleng2an nya tersebut telah di sita.

Contoh ; lecy ,rambutan ,lengkeng ,mangga puding ,dll.

setelah terima cepat kirim ke teman2mu semua. Agar ťίδαĸ konsumsi kalengan apapun…… Demi kesehatan.trimakasih

Penjelasan:

Kedua narasi pesan itu mengklaim bahwa virus HIV AIDS dapat ditularkan dari makanan kalengan. Namun, menurut Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dr Roy Sparringa, kabar tersebut tidak benar. Hal itu, menurutnya, karena virus AIDS tidak bisa bertahan hidup di luar inangnya. Berikut kutipan beritanya:

[…]Beredar kabar bahwa ada virus HIV-AIDS di dalam kemasan makanan kalengan impor. Pesan yang dikirim melalui broadcast message blakberry messenger tersebut mengatakan bahwa para pekerja positif HIV-AIDS tempat makanan tersebut dibuat memasukkan darah mereka ke dalam kemasan makanan tersebut.

Lalu apakah benar seperti itu? Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), dr Roy Sparringa mengatakan bahwa berita tersebut hoax dan menyesatkan.

“Itu berita hoax. Sudah lama beredar, tidak benar dan menyesatkan. Tolong hal ini diluruskan kepada masyarakat,” tutur dr Roy ketika dihubungi detikHealth, Kamis (5/6/2014).

dr Roy mengatakan bahwa BPOM tidak pernah menemukan hal-hal seperti yang disebutkan dalam pesan berantai tersebut, termasuk kandungan darah dan virus HIV. Selain itu menurut dr Roy, virus HIV tidak akan mampu bertahan hidup jika sudah keluar dari host atau tubuh manusia.

“Virus AIDS tidak bisa bertahan di luar hostnya, yakni tubuh manusia. Darah juga kalau keluar dari tubuh kan akan kering. Apalagi makanan kaleng melalui proses sterilisasi,” lanjut dr Roy.[…]

Berdasarkan kutipan berita tersebut dan pernyataan dari dr. Roy, maka kabar mengenai makanan kemasan dari Thailand memiliki kandungan virus AIDS tidaklah benar. Dengan demikian, kabar tersebut dikategorikan sebagai kabar hoax.

Referensi:

http://health.detik.com/read/2014/06/05/164751/2601046/763/beredar-kabar-virus-aids-di-makanan-kalengan-bpom-itu-hoax

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/377041682628373/