Sumber: Media Sosial

(https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=1121659497883041&id=100001170046720)

Narasi:

Upaya Penurunan Bendera Cina atau Republik Rakyat Cina Secara paksa oleh Aparat TNI namun dihalang2i oleh oknum perusahan …mana itu pendukung penista agama yg triak2 MAKAR MAKAR MAKAR itu mana…yg menuduh Ummat Islam Makar itu mana?? Inilah makar yang sesungguhnya MAKAR…

Pengibaran bendera RRC menyalahi aturan yaitu :

  1. UU NO 41 tahun 1958. tentang Lambang Negara.
  2. Dikibarkan sejajar dengan bendera kebangsaan Indonesia.
  3. Ukuran bendera RRC lebih besar dibandingkan dengan Bendera Merah Putih.
  4. Dikibarkan di tempat umum.

Penjelasan:

Insiden pengibaran bendera Republik Rakyat China/Tiongkok di Pulau Obi, Maluku Utara memang sempat ricuh. Kericuhan itu dikarenakan adanya tindakan warga dan oknum wartawan yang ingin menurunkan paksa bendera RRT tersebut.

Penolakan karyawan atas desakan penurunan bendera itu bukan dikarenakan tidak ingin menurunkan bendera. Namun, mereka ingin menurunkan benderanya sendiri. Jadi, tidak ada upaya penolakan itu bukan kepada TNI, melainkan pada oknum wartawan. Berikut kutipan beritanya:

[…]Bendera Tiongkok yang dikibarkan di suatu perusahaan smelter di Maluku Utara diturunkan TNI. Pasalnya, pengibaran bendera Tiongkok menyalahi ketentuan.

Informasi yang diterima detikcom insiden itu terjadi di sela peresmian smelter suatu perusahaan tambang di Pulau Obi, Maluku Utara pada Jumat (25/11/2016) kemarin. Peresmian dihadiri rombongan Gubernur Maluku Utara dan jajaran forum koordinator pimpinan daerah.

Ada informasi bahwa pengibaran bendera Tiongkok yang posisinya sejajar dengan bendera Indonesia dan ukurannya lebih besar dari bendera Indonesia di dermaga perusahaan tambang dan lokasi acara. Sempat terjadi ketegangan bahwa antara warga yang hendak menurunkan bendera Tiongkok itu di lokasi acara dengan karyawan lapangan asal Tiongkok dan Kapolres Halmahera Selatan, dengan maksud agar bendera Tiongkok itu diturunkan karyawan WN Tiongkok sendiri.[…]

Ketika perwakilan dari TNI datang ke lokasi, yakni Sertu Agung Priyantoro, bendera tersebut sudah dalam proses diturunkan. Datangnya Sertu Agung tersebut merupakan perintah dari Pasintel Lanal Ternate, Mayor Laut (P) Harwoko Aji. Berikut kutipan beritanya:

[…]Sebelum KM Sumber Raya 04 merapat sudah terjadi insiden dan ketegangan saat sejumlah wartawan yang tiba dahulu di Pulau Obi hendak menurunkan bendera China. Namun hal itu dicegah karyawan lapangan (warga China) PT Wanatiara Persada dan Kapolres Halsel dengan maksud agar diturunkan sendiri oleh orang China supaya tidak terjadi permasalahan.

Lalu Pasintel Lanal Ternate, Mayor Laut (P) Harwoko Aji berinisiatif  memerintahkan Sertu Agung Priyantoro untuk meluncur terlebih dahulu menuju ke lokasi acara.

Sampai di lokasi bendera China yang terpasang sedang proses diturunkan oleh Security PT Wanatiara Persada.[…]

Berdasarkan penjelasan tersebut, insiden penolakan penurunan bendera bukan merupakan upaya perlawanan pekerja asal China/Tiongkok kepada TNI. Hanya saja, ada miskomunikasi antara warga dan wartawan dengan pekerja asing asal China/Tiongkok. Dengan demikian, kabar tersebut masuk ke dalam kategori Disinformasi.

Referensi:

https://daerah.sindonews.com/read/1158450/174/marinir-tni-al-turunkan-bendera-china-di-pulau-obi-ternate-1480141395

https://news.detik.com/berita/d-3355458/tni-turunkan-bendera-tiongkok-di-smelter-di-malut-karena-salahi-aturan

http://nusantaranews.co/bendera-rrc-berkibar-di-indonesia-ini-kronologi-penurunannya/

https://www.jawapos.com/read/2016/11/26/66926/heboh-bendera-tiongkok-berkibar-sejajar-dengan-merah-putih