Sumber: Media Sosial

Narasi:

Narasi dua jenis, yakni narasi pada status penyebar foto dan narasi di dalam foto dan ada lima narasi. Dengan demikian, ada enam narasi. Berikut narasinya:

Narasi 1:

[…]TOLONG BANTU.SHARE SEBARKAN SELUAS LUASNYA. Inilah.manusia PENISTA AGAMA orang yang membuat kemasan plastik roti bertuliskan AL.MAIDAH 51… jika ada yang mungkin mengenal dan dan mengetahui keberadaannya mohon di informasikan kepada aparat kepolisian terdekat atau ormas islam.. terimakasih bantuannya…[…]

Narasi 2:

[…]BERANI BERBUAT BERANI TANGGUNG JAWAB BUKAN KABUR SEMBUNYI[…]

Narasi 3:

[…]PEMBUAT KEMASAN ROTI AL MAIDAH 51[…]

Narasi 4:

[…]Halo Pak POLISI, ORANG INI PERLU DITANGKAP TIDAK??[…]

Narasi 5:

[…]Ini orang yg bikin kemasan roti Almaidah 51..account fb nya hilang.. ayoo cari orang ini..[…]

Narasi 6:

[…]WANTED PENISTA AGAMA[…]

Penjelasan:

Beredar foto pembuat roti Al Maidah 51 berisikan narasi hasutan untuk menangkap dan melaporkan orang dalam foto ke polisi. Faktanya, orang yang di dalam foto bukanlah pembuat roti ataupun merancang desain bungkus roti tersebut. Fakta tersebut langsung didapat dari orang yang fotonya dicatut melalui akun Facebooknya.

Budiman Tanah Djaya, orang yang fotonya dicatut, melakukan klarifikasi melalui sebuah postingan pada tanggal 10 Oktober 2016. Dalam postingannya, Budiman menuliskan bahwa dirinya bukan pembuat kemasan roti Al Maidah 51 yang viral di media sosial. Dia mengakui bahwa dirinya hanya salah satu dari sekian banyak orang yang menyebarkan foto roti almaidah 51.

Adapun, produksi roti yang legal tidak bernama roti Al Maidah 51 melainkan roti Maida. Roti tersebut merupakan produksi dari Majelis Ekonomi dan Kewirausahaan (MEK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Surabaya. Desain bungkus dari roti Maida itu tidak seperti foto yang viral di media sosial.

Keterangan itu dilansir dari PWMU.co yang melakukan klarifikasi dengan Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, M. Arif AN. Dia mengatakan bahwa desain roti Maida tidak menggunakan bungkus bertuliskan ‘Qur’an Surat Al Maidah: 51.’ Berikut kutipan klarifikasi yang dilansir dari PWMU.co:

[…]“Apa benar roti ini produk Muhammadiyah Surabaya yang memakai bungkus bertuliskan ayat Alquran, mesti terjemahan dan hanya ringkasan isi ayat? Mohon konfirmasi,” begitu bunyi salah satu pembaca yang masuk ke nomor WhatApps PWMU.CO sambil melampirkan gambar bungkus roti bertuliskan “Qur’an Surat Al Maidah: 51”.

Terkait dengan banyaknya pertanyaan itu, sebagaimana bisanya, Redaksi PWMU.CO langsung melakukan check dan recheck kepada Muhammadiyah Surabaya. “Bukan, sekali lagi bukan,” jawab Sekretaris Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya, M. Arif AN, dengan tegas.

Kepada Media Muhammadiyah Jawa Timur ini, Arif AN, menyatakan Roti Maida –atau nama resminya Maida Cake and Bakery dengan tagline “Halal, Lezat, dan Ekonomis’ itu– tidak pernah menggunakan bungkus yang berlapis nama Surat dan ayat itu. “Kami tegaskan lagi, Roti Maida tidak pernah menggunakan bungkus “Qur’an Surat Al Maidah: 51” sebagaimana yang banyak beredar di dunia maya itu.”[…]

Dengan demikian, postingan mengenai orang yang dituduh sebagai pembuat desain roti Al Maidah: 51 dan keberadaan roti tersebut adalah hoax. Roti yang benar beredar di masyarakat ialah Roti Maida dan desain bungkusnya tidak menggunakan kata-kata “Qur’an Al Maidah: 51.”

Referensi:

https://www.pwmu.co/22025/2016/12/klarifikasi-roti-maida-kami-tak-pernah-gunakan-bungkus-bertuliskan-quran-surat-al-maidah-51/

https://www.pwmu.co/20909/2016/12/sari-roti-diboikot-roti-almaidah-siap-dilaunching-muhammadiyah-surabaya/

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=10154158188958386&set=a.10151361613738386.1073741825.553638385&type=3&theater

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/353889414943600/