Sumber: Portal Daring

(https://web.archive.org/web/20161012221444/http://www.okterus.com/11380-di-turki-965-persen-muslim-wali-kota-mardin-wanita-kristen-tak-ada-kisruh-al-maidah-51)

Narasi:

Di dalam pemberitaannya, portal okterus.com mengatakan bahwa Kota Mardin, Turki memiliki Walikota Kristen perempuan pertama, yakni Februniye Akyol.

Penjelasan:

Pemberitaan mengenai Februniye Akyol sebagai Walikota Kristen perempuan pertama di Mardin tidak sepenuhnya benar. Sebab, pola kepala daerah di Kota Mardin, yang mayoritas warganya beragama Islam, berbeda dengan konsep kepala daerah di Indonesia. Konsep kepala daerah di kota tersebut terdiri dari Walikota dan Walikota Pendamping, dalam bahasa Inggrisnya co-mayor.

Walikota Kota Mardin sebenarnya ialah Ahmet Turk, politis yang berasal dari suku Kurdi. Ketika ia terpilih, ia menggandeng Februniye Akyol sebagai Walikota Pendamping. Berikut kutipan berita mengenai Februniye Akyol sebagai Walikota Pendamping:

[…]Ahmet Türk, one of the most high-profile and experienced figures in Kurdish politics, has been elected as the new mayor of his hometown Mardin in the local polls.

But Türk will not carry the weight of office alone. In an apparent attempt to balance his “old fox” attributes, Türk’s partner will be a young woman, still a student, from the city’s small but deeply–rooted Syriac community.

Only 25-years-old, Februniye Akyol Benno, is set to become the first Syriac mayor of a big southeastern city. She is currently studying a masters in Syriac at the Living Languages Institute of Mardin’s Artuklu University. She also knows Kurdish, Arabic, English as well as Hebrew, which allows her to communicate with all the communities living in the town.

Akyol told online news website Bianet that she would endeavor to reduce the ecological damage in the historic city, which is trying to enter the UNESCO World Heritage List.

She also added that she wanted to “fight against patriarchy.”

“We will demolish the male-dominated system. We will create women cooperatives and associations. We will not only create refuges for victims of domestic violence, but they will be living places,” Akyol told Bianet.

Somewhat unnoticed under the imposing shadow of Türk, Akyol’s election adds freshness and novelty to a region where the grip of tradition is strong.[…]

Terpilihnya Februniye sebagai Walikota Pendamping itu oleh okterus.com dikaitkan dengan polemik pencalonan Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Majunya Ahok, sapaan karibnya, kerap disangkutpautkan dengan salah satu surat dalam Al Qur’an, yakni Surat Al Maidah ayat 51.

Berdasarkan tafsiran beberapa kelompok organisasi masyarakat (ormas) Islam di DKI Jakarta, dalam surat itu berisikan kewajiban umat muslim untuk tidak memilih pemimpin dari agama lain. Konteks penafsiran itu dikaitkan dengan mayoritas agama masyarakat DKI Jakarta adalah agama Islam.

Bila dikaitkan kasus Ahok dengan Februniye kiranya tidak sepenuhnya terkait. Sebab, konsep kepala daerah di DKI Jakarta tidak sama dengan Kota Mardin, Turki. Selain itu, dalam artikel okterus.com tidak dijelaskan bahwa posisi Februniye adalah Walikota Pendamping.

Agaknya, konten dari artikel okterus.com tersebut tidak melakukan pengecekan data secara komprehensif sehingga dalam artikelnya terdapat informasi-informasi yang tidak tersampaikan dengan lengkap. Dengan demikian, artikel dalam laman okterus.com tersebut dapat dikategorikan disinformasi. Sebab, ada beberapa informasi yang tidak dicantumkan secara lengkap oleh penulis artikel tersebut.

Referensi:

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/355507888115086/

http://www.hurriyetdailynews.com/young-syriac-student-to-partner-ahmet-turk-as-mardins-co-mayor–64398

https://www.al-monitor.com/pulse/originals/2014/04/christian-mayor-turkey-rights-bdp-mardin.html

https://en.wikipedia.org/wiki/Ahmet_T%C3%BCrk

https://en.wikipedia.org/wiki/Februniye_Akyol