Sumber : Media Daring mediapribumi.com http://www.mediapribumi.com/2016/07/akhirnya-3-bank-besar-indonesia-jatuh.html?m=1
Narasi :
Sebelumnya, 3 bank pelat merah memperoleh pinjaman senilai total US$3 miliar atau sekitar Rp43,5 triliun (kurs Rp14.500 per dolar AS) dari China Development Bank (CDB). Ketiga bank yang memperoleh pinjaman tersebut yakni PT Bank Mandiri Tbk, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk, dan PT Bank Negara Indonesia (BNI) Tbk.
Penandatanganan kesepakatan pinjaman dilakukan Direktur Utama Bank Mandiri Budi G. Sadikin, Direktur Utama BRI Asmawi Syam, dan Direktur Utama BNI Achmad Baiquni dgn President of Cina Development Bank Zheng Zhijie yg disaksikan Menteri BUMN Rini Soemarno dan Minister/Chairman of National Development and Reform Comittee Xu Shaoshi di Beijing, Cina, Rabu (16/9/2015) malam.
Penjelasan & Fakta :
Media daring mediapribumi.com pada tanggal 3 Juli 2016 memuat berita berjudul ‘Akhirnya 3 Bank Besar Indonesia Berhutang Besar ke Cina, Apa Selanjutnya ?’ dengan narasi berita yang terdapat diatas.
Dilansir dari beritatagar.id, Bank Mandiri, BNI dan BRI menandatangani kesepakatan pinjaman senilai total USD3 miliar dengan Bank Pembangunan China/Tiongkok (China Development Bank/CDB), guna membiayai proyek-proyek infrastruktur di Indonesia, Rabu 16 September pekan lalu.
Seperti dikutip Kontan.co.id, penandatanganan kesepakatan pinjaman dilakukan Direktur Utama Bank Mandiri, Budi G. Sadikin, Direktur Utama BRI, Asmawi Syam, dan Direktur Utama BNI, Ahmad Baiquni, dengan Presiden Eksekutif Zeng Zhijie.
Penandatanganan ini disaksikan Menteri BUMN, Rini Sumarno, dan Kepala Komisi Nasional Pembangunan dan Reformasi (National Development and Reform/NDRC), Xu Shaoshi
Buntut berita penandatanganan kesepakatan itu adalah munculnya isu bahwa pemerintah Indonesia berutang ke Tiongkok dengan menjaminkan ketiga bank BUMN. Viva.co.id melansir, sejumlah pesan berantai bahkan menganjurkan nasabah menarik dana dan ketiga bank itu.
Menteri Rini menegaskan, pemerintah tak ikut campur dalam hal ini. Pinjaman tersebut murni ditarik sebagai aksi korporasi ketiga bank tersebut, untuk pembiayaan infrastruktur.
“Ini, kan, business to business antarbank,” kata dia di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (21/9/2015).
PT Bank Mandiri Tbk, menegaskan kabar bahwa tiga bank BUMN dijadikan jaminan pinjaman ke Tiongkok adalah berita hoax (kabar bohong). Corporate Secretary Bank Mandiri, Rohan Hafas, mengatakan isu tersebut tidak berdasarkan data, atau fakta.
“Data enggak ada ngomong begitu, kan menggoyang pemerintah,” ujarnya di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (21/9).
Menurutnya, jika perbankan nasional dijaminkan sahamnya, harus melalui perizinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terlebih dahulu. Perubahan apa pun yang dijaminkan harus melalui DPR, seperti penambahan modal dan penyertaan modal negara (PMN) harus meminta izin kepada DPR.
Rohan menjelaskan, program pembangunan infrastruktur membutuhkan dana besar sebagai investasi jangka panjang. Sementara itu, aset kredit yang dapat diberikan oleh perbankan di Indonesia tidak akan cukup membiayai proyek tersebut jika tidak melakukan pinjaman.
Referensi : https://beritagar.id/artikel/berita/3-bank-bumn-dijaminkan-ke-china-hoax
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/314381488894393/