SUMBER : MEDIA SOSIAL

NARASI : Kematian Siyono di tangan Densus 88 telah mencatatkan dirinya sebagai korban ke 121 terduga teroris yang langsung dibunuh tanpa bukti. Terdapat kisah menarik dalam jasad Siyono. Jasadnya tidak membusuk meskipun sudah hampir sebulan dikuburkan. Bahkan tatkala tim dokter Forensik Muhammadiyah melakukan autopsi, banyak dokter yang tidak memerlukan masker. Hal ini menandakan bahwa jasad Siyono tidak membusuk, bahkan mengeluarkan aroma busuk pun tidak. Hingga salah satu media Islam merilis bahwa di sekeliling makam Siyono tercium aroma Melati. http://www.ambiguistis.net/2016/04/Utuhnya.Jasad.Siyono.Adalah.Bukti.Ia.Syahid.html

PENJELASAN : FAKTANYA, dilansir dari republika.co.id Ketua Tim Foreksi Muhammadiyyah, dr Gatot Suharto, terdapat keistimewaan terhadap jenazah Siyono, yakni penyimpangan pembusukan. Menurut dia, terjadi saponifikasi sehingga jenazah tidak rusak. Dengan demikian, tim forensik pun tertolong sehingga dapat melihat bekas-bekas luka yang terjadi di tubuhnya semasa hidup.

http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/hukum/16/04/11/o5gtpv394-dokter-forensik-beberkan-alasan-jenazah-siyono-tak-membusuk

Saponifikasi merupakan istilah dunia kedokteran untuk menyebut proses mayat yang tidak mengalami proses pembusukan yang biasa karena pembentukan adiposera pada jenazah. Adiposera merupakan substansi yang mirip seperti lilin yang lunak, licin, dan warnanya bervariasi mulai putih keruh sampai cokelat tua. Adanya enzim bakteri dan air sangat penting untuk berlangsungnya proses tersebut. Dengan demikian, adiposera biasanya terbentuk pada mayat yang terbenam dalam air atau rawa-rawa.

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/319197098412832/