Sumber: Portal Daring
(http://www.bloombergindonesia.ml/2017/01/khabar-gembira-50-atau-kurang-lebih-5.html?m=1)*
Narasi:
Pada portal daring tersebut diberitakan Gerakan Buruh Jakarta (GBJ) mendeklarasikan diri mendukung pasangan Cagub-Cawagub, Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Berikut cuplikan beritanya:
[…]JAKARTA – Gerakan Buruh Jakarta (GBJ) adalah wadah gerakan bagi Serikat Pekerja/ Serikat Buruh yang bertujuan untuk memperjuangkan kesejahteraan, Advokasi Kebijakan, dan issu-issu ketenagakerjaan di wilayah pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terdiri dari Federasi-federasi dan Aliansi/ Forum Gerakan Buruh Serikat Pekerja/ Serikat Buruh di DKI Jakarta.
Gerakan Buruh Jakarta (GBJ) didirikan pada hari Jum’at tanggal sembilan, bulan September, tahun dua ribu enam belas (09-09-2016), jam 09 malam, oleh 9 Federasi SP/SB, yang bersepakat untuk membentuk gerakan bersama aliansi Federasi Serikat Buruh/Serikat Pekerja di Provinsi DKI Jakarta.
Gerakan Buruh Jakarta (GBJ)Kemaren Secara serentak mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Cagub-Cawagub DKI Ahok-Djarot.
Wakil ketua (GBJ): Kami akan terus mengkampanyekan Cagub-Cawagub DKI Ahok-Djarot. karena kami yakin pasangan nomor urut 2 akan selalu memperhatikan nasib buruh di Jakarta, Pungkasmya’,..
Ditanya soal permasalahan sedang menimpa ahok, Apakah tidak mengurangi keyakinan para buruh untuk memilih pasangan no urut 2 tersebut??? Serentak para buruh bersuara “hidup mati bersama Ahok’
Jika kita hitung jumlah buruh di Jakarta saat ini tembus angka 5,09 juta orang [sbr],.
dan dipastikan 50% nya tenaga(Buruh) DKI Jakarta berdomisili di jakarta,.artinya mereka mampu menyalurkan suara mereka pada Pilgub mendatang,..
Anehnya lagi para buruh tersebut merupakan komunitas para pekerja dibawah naungan no urut 3… wajar to kalau pak Sandi Mendominasi Buruh di DKI Jakarta Karena beliau Seorang Pengusaha,,, Ucap Salah seorang GBJ Tersebut,.
Tapi Hari Ini terbukti Ahok-Djarot Masih yang terbaik dan akan selalu memimpin..Bukan hanya pemeimpin klasemen Survei LSI terbaru,,, namun juga pemimpin DKI Jakarta, Pungkasnya’..[…]
Penjelasan:
Bila melihat konteks tulisan tersebut, kiranya dapat diketahui bahwa artikel itu tidak dibuat dengan mengikuti kaidah jurnalistik yang baik dan benar. Kesalahan pertama, banyak tata bahasa tabrak lari. Berikut beberapa tata bahasa yang berantakan:
Paragraf 1:
[…]Gerakan Buruh Jakarta (GBJ) adalah wadah gerakan bagi Serikat Pekerja/ Serikat Buruh yang bertujuan untuk memperjuangkan kesejahteraan, Advokasi Kebijakan, dan issu-issu ketenagakerjaan di wilayah pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang terdiri dari Federasi-federasi dan Aliansi/ Forum Gerakan Buruh Serikat Pekerja/ Serikat Buruh di DKI Jakarta.[…]
Kalimat tersebut terlalu panjang dan tidak efektif. Selain itu, penggunaan tanda bacanya yang kacau sehingga tidak dapat dipahami ide pokok paragraf tersebut.
Paragraf 2:
[…]Gerakan Buruh Jakarta (GBJ) didirikan pada hari Jum’at tanggal sembilan, bulan September, tahun dua ribu enam belas (09-09-2016), jam 09 malam, oleh 9 Federasi SP/SB, yang bersepakat untuk membentuk gerakan bersama aliansi Federasi Serikat Buruh/Serikat Pekerja di Provinsi DKI Jakarta.[…]
Sama halnya dengan paragraf pertama, pada paragraf kedua juga ditulis dengan kalimat panjang dan tidak efektif. Penggunaan tata bahasanya juga berantakan dan informasi yang ingin disampaikan tidak jelas.
Paragraf 3:
[…]Gerakan Buruh Jakarta (GBJ)Kemaren Secara serentak mendeklarasikan dukungan untuk pasangan Cagub-Cawagub DKI Ahok-Djarot.[…]
Informasi yang ingin disampaikan dalam paragraf itu tidak memiliki data yang jelas. Kembali, penulisan tata bahasanya juga berantakan.
Paragraf 4:
[…]Wakil ketua (GBJ): Kami akan terus mengkampanyekan Cagub-Cawagub DKI Ahok-Djarot. karena kami yakin pasangan nomor urut 2 akan selalu memperhatikan nasib buruh di Jakarta, Pungkasmya’,..[…]
Paragraf tersebut tidak menampilkan informasi yang jelas. Tidak disebutkan siapa nama wakil ketua Gerakan Buruh Jakarta yang pernyataannya disadur. Sekali lagi, tata bahasa penulisannya berantakan.
Paragraf 5:
[…]Ditanya soal permasalahan sedang menimpa ahok, Apakah tidak mengurangi keyakinan para buruh untuk memilih pasangan no urut 2 tersebut??? Serentak para buruh bersuara “hidup mati bersama Ahok'[…]
Pernyataan yang dikutip pada paragraf tersebut tidak jelas diujarkan oleh siapa sehingga informasi yang ditulis tersebut dapat dikatakan tidak valid. Adapun, tata bahasanya juga berantakan.
Paragraf 6:
[…]Jika kita hitung jumlah buruh di Jakarta saat ini tembus angka 5,09 juta orang [sbr],.
dan dipastikan 50% nya tenaga(Buruh) DKI Jakarta berdomisili di jakarta,.artinya mereka mampu menyalurkan suara mereka pada Pilgub mendatang,..[…]
Data yang diklaim dalam paragraf itu tidak kuat. Kembali, penulisnya abai dengan tata bahasa dan penggunaan tanda baca sehingga paragraf itu menjadi berantakan dan sulit dibaca maksud kalimatnya.
Paragraf 7:
[…]Anehnya lagi para buruh tersebut merupakan komunitas para pekerja dibawah naungan no urut 3… wajar to kalau pak Sandi Mendominasi Buruh di DKI Jakarta Karena beliau Seorang Pengusaha,,, Ucap Salah seorang GBJ Tersebut,.[…]
Lagi, tidak dijelaskan pernyataan tersebut diucapkan oleh siapa. Kalimat ‘ucap salah seorang GBJ’ tidak menjawab bahwa pernyataan itu resmi diucapkan anggota Gerakan Buruh Jakarta. Lagi-lagi, penulisannya berantakan sehingga makna tiap kalimatnya tidak jelas apa yang ingin disampaikan.
Paragraf 8:
[…]Tapi Hari Ini terbukti Ahok-Djarot Masih yang terbaik dan akan selalu memimpin..Bukan hanya pemeimpin klasemen Survei LSI terbaru,,, namun juga pemimpin DKI Jakarta, Pungkasnya’..[…]
Data survei LSI yang disebutkan dalam paragraf tersebut tidak ditampakkan. Dengan demikian, klaim dalam paragraf tersebut tidak terbukti. Dan, kembali lagi, tata bahasa dan kaidah penulisannya berantakan. Tulisan berita seharusnya lebih rapi dan mengedepankan informasi yang jelas.
Berdasarkan analisis tiap paragraf tersebut, dapat disimpulkan bahwa penulisan artikel itu tidak menggunakan data yang jelas dan lengkap. Selain itu, tidak ada pemberitaan mengenai dukungan GBJ kepada Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur, Ahok-Djarot.
Informasi yang disajikan dalam tulisan tersebut lebih kepada opini untuk menggiring opini pembaca. Selain itu, banyak kaidah jurnalistik yang ditabrak dan dilanggar, salah satunya perihal 5 W+1 H (What, Where, When, Why, Who, dan How).
Adapun, ketika menyusuri jejak digital terkait pemberitaan serupa, tidak diketemukan. Justru, pada alat pencarian digital google muncul link-link dengan pemberitaan yang berlawanan dengan klaim artikel tersebut.
Selain itu, foto yang digunakan oleh artikel tersebut mengambil dari pemberitaan portal lain, yakni The Jak tertanggal 10 Desember 2016. Pemberitaan dalam artikel The Jak itu juga tidak memberitakan mengenai dukungan buruh kepada Ahok-Djarot. Berikut kutipan berita dalam artikel tersebut:
[…]NONSTOP, DEMO-Buruh terus menggelar demo. Hari ini (Rabu 10/12), ribuan buruh kembali turun ke jalan untuk menuntut revisi upah minimum provinsi.
Aksi buruh dipastikan akan membuat ruas jalan di Bundaran HI dan Thamrin hingga Istana Merdeka akan lumpuh. Bahkan, para buruh juga mengancam mengepung kantor Gubernur DKI Jakarta Ahok.
Diketahui, Ahok telah menetapkan UMP DKI Rp 2,7 juta untuk 2015. Jumlah tersebut lebih kecil dari Bekasi Rp 2,9 juta. Selain di Jakarta, 40 serikat buruh juga akan menggelar demo serentak di Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek). Jumlah massa yang akan turun ke jalan sekitar 50 ribu orang.
“Akan kita kawal demonya. Jumlah personel yang akan diturunkan 15 ribu,” ujar Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Polisi Unggung Cahyono usai menemui perwakilan serikat buruh di Mapolda Metro Jaya, Selasa (9/12).
Unggung menyatakan, petugas akan berada di Bundaran HI pada jam 7 pagi. Karena, massa buruh diperkirakan akan sampai sekitar jam 10 pagi yang dilanjutkan dengan orasi dan long march menuju Istana Negara.
“Titik kumpulnya di HI. Setiap anggota Polres mengikuti dari belakang masing-masing wilayah tempat buruh berangkat. Kita akan kawal agar tertib dan aman,” ungkap mantan Kapolda Jawa Timur ini.
Saat ditanya apakah kawasan HI, Thamrin dan Medan Merdeka akan ditutup. “Tidak ditutup hanya kita atur saja lalulintasnya. Jika ada aksi blokir dan tutup jalan tol akan kita tindak tegas,” ancam Unggung.
Sementara Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menyatakan, demo buruh akan mengangkat isu revisi UMP, efek kenaikan harga BBM bersubsidi dan TDL atau tarif dasar listrik.
Selain itu buruh juga akan menuntut jaminan kesejahteraan, kesehatan, keselamatan dan penghapusan sistem kontrak atau outsourcing. “Ini aksi serentak,” ungkap Said.(BHR/DHI/BCR)[…]
Pada artikel itu tidak diberitakan mengenai dukungan buruh kepada Ahok-Djarot. Malah, artikel tersebut berisikan mengenai demo buruh pada tanggal 9-10 Desember 2016.
Atas dasar analisis dan penelusuran berita, maka dapat dikatakan portal daring bloombergindonesia.my bukanlah portal yang kredibel dan tulisan-tulisannya hanya berupa opini tanpa bukti data yang kuat. Dengan demikian, pemberitaan tersebut masuk kategori hoax
Referensi:
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/401118886887319/
*Catatan: portal tersebut sudah tidak bisa diakses.