Sumber : Media Sosial
Narasi : rencana tablig akbar 17 januari 2016 di masjid istiqlal, dengan mengundang tokoh ISIS, harus ditolak . NKRI jangan dijadikan sarang pengungsi ISIS, yang lari dari suriah dan irak.
Penjelasan : Rencana kedatangan dai Syekh Muhammad Al ‘Arifi asal Saudi tersebut ke Indonesia ramai diperbincangkan di media sosial. Bahkan, ada imbauan melalui jejaring sosial agar Masjid Istiqlal menolak kedatangan Al ‘Arifi. Alasannya, dia diduga merupakan dai pendukung kelompok militan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Menurut kabar yang berembus di media sosial, Al ‘Arifi akan menyampaikan tausiah di Masjid Istiqlal pada 17 Januari 2016.
Imam Besar Masjid Istiqlal, Jakarta, KH Ali Mustafa Ya’kub, mengatakan, Masjid Istiqlal belum menerima surat resmi permohonan izin ceramah dai asal Arab Saudi, Syekh Muhammad Al ‘Arifi. Untuk memberikan izin kepada penceramah atau dai dari luar negeri, Masjid Istiqlal berpatokan pada surat rekomendasi dari Kementerian Agama (Kemenag).
Dikutip dari republika.co.id, “Sampai saat ini, karena belum ada rekomendasi dari Kemenag, Istiqlal belum bisa mengatakan akan melaksanakan. Belum terkonfirmasi ke sini. Artinya, kita belum berani melaksanakan,” ujar Ali Mustafa, di Jakarta, Selasa (24/11).
Menurut Ali Mustafa, Masjid Istiqlal tidak pernah mengundang dai dari luar negeri untuk berceramah di masjid kebanggaan bangsa Indonesia ini. Biasanya, ada yayasan di Indonesia yang ingin menampilkan seseorang lalu meminjam tempat di Masjid Istiqlal. Artinya, Masjid Istiqlal tidak mengundang melainkan hanya memberi izin atau tidak.
Ia sendiri mengaku bingung terkait tersebarnya kabar di media sosial bahwa dai tersebut akan berceramah di Istiqlal. “Padahal, belum terkonfirmasi ke pengurus masjid.”
Saat dikonfirmasi mengenai hal ini, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas Islam) Kemenag Machasin menyatakan belum menerima surat resmi dari pihak yang mengundang dai asal Arab Saudi itu.
“Setahu saya belum ada permintaan dari panitia. Biasanya kalau ada yang menyurati kami, lalu akan saya periksa. Kalau memang ada catatan atau apa, tidak kita berikan izin,” ujar dia.
Ia menjelaskan, untuk mendatangkan dai atau penceramah dari luar negeri biasanya panitia akan melapor terlebih dahulu ke kepolisian dengan menyertakan surat rekomendasi dari Ditjen Bimas Islam Kemenag. Meski sudah ada surat rekomendasi dari Kemenag, kata Machasin, belum tentu pihak kepolisian memberikan izin, terutama jika ditemukan catatan dari pihak imigrasi ataupun Badan Intelijen Negara.
“Rekomendasi dari Kemenag hanya salah satu persyaratan untuk memperoleh izin,” kata Machasin.
Jika telah memperoleh surat dari pihak pengundang, jelas dia, Kemenag akan mengkaji apakah kehadiran dai asal Arab Saudi itu menimbulkan masalah atau tidak. Jika dinilai tidak menimbulkan masalah, Kemenag akan memberikan izin. Namun sebaliknya, jika dinilai berpotensi menimbulkan masalah maka tidak akan diberikan izin.
Menurut dia, pemberian izin ini akan menyangkut banyak hal, termasuk kredibilitas Kemenag. “Kalau yang diberi izin menimbulkan masalah, kita kena juga,” katanya.
Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustaz Bachtiar Nasir menilai ada kesalahan informasi yang beredar di masyarakat terkait ideologi Al Arifi. Menurutnya, ulama asal Arab Saudi tersebut adalah orang yang sangat memerangi ISIS dengan sangat tegas.
“Salah besar, saya pikir ini ada kesalahpahaman. Dai Al-Arifi adalah dai yang sangat santun, datang kesini untuk sebuah misi persatuan dan kedamaian,” ujar Ustaz Bachtiar Nasir saat dihubungi Republika.co.id, Senin (23/11).
Ustaz Bachtiar Nasir bahkan mendukung kedatangan Al-Arifi untuk memberikan ceramah di masjid Istiqlal. Sebelum Indonesia, menurutnya, Al-Arifi bahkan diterima dengan baik oleh masyarakat Muslim di negara-negara lain seperti Timur Tengah, Amerika dan Eropa.
“Justru kalau ini terekspos akan merusak citra Indonesia. Ini hanya masalah perbedaan cara pandang yang bukan termasuk masalah-masalah fundamental,” kata Ustaz Bachtiar Nasir.
Referensi : http://www.republika.co.id/berita/koran/khazanah-koran/15/11/25/nyctw732-belum-ada-surat-izin-ceramah-dai-asal-saudi
http://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/15/11/24/nya30p346-disangka-dukung-isis-dai-alarifi-ditolak-netizen-ceramah-di-masjid-istiqlal
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/205781976421012/