Sumber : Media Sosial
Narasi : ISIS baru merebut kota Quaragosh, kota dgn populasi Kristen terbesar di Irak. Ratusan laki2, wanita, dan anak2 telah dipenggal. Masyarakat disana meminta doa untuk negeri mereka. Mohon ambil satu menit untuk berdoa. Sampaikan pesan ini ke seluruh kontak anda, agar rantai doa tidak terputus di anda. Mereka meminta doa khusus ini. Tolong, pastikan anda meneruskan pesan doa ini ke seluruh tubuh Kristus, sebagai doa bagi saudara saudari seiman kita di Iraq. Ini adalah pesan penting. Terima kasih untuk perhatian anda.
Tuhan Yesus memberkati anda, dan selalu menyertai perjalanan anda.
Penjelasan : ISIS pernah masuk dan menguasai Quaragosh dan mereka membunuh jemaat kristiani di sana terjadi pada bulan Agustus tahun 2014 yang lalu. Pada waktu itu semua media menyiarkannya dan seluruh dunia prihatin dan mengutuk kekejaman ISIS. BBC menyiarkannya pada tanggal 7 Agustus 2014 dan CNN pernah menyiarkannya pada tanggal 8 Agustus 2014.
Dilansir dari pejesdb.com, Sri Paus sendiri pada saat itu meminta supaya seluruh Gereja Katolik mendoakan para korban dan juga mendoakan ISIS untuk berubah menjadi manusia yang bisa mengasihi sesama. Sri Paus mengatakan kepada saudara-saudara di Quaragosh: “Saya tahu bahwa kalian sangat menderita. Saya tahu bahwa kalian kehilangan segala-galanya.” Juru bicara Vatican, Romo Federico Lombardi mengatakan bahwa komunitas kristiani baik Katolik maupun protestan mengalami dampak langsung dari ISIS. Mereka harus meninggalkan kampung halamannya karena kekerasan yang terjadi.
Pada bulan Januari 2015 yang lalu, beredar surat dari seorang uskup dari gereja protestan Jean Carlos Martins untuk meminta doa untuk gereja di Quaragosh, Irak.
FOTO PALSU
Dalam pesan tersebut juga ditampilkan foto seorang pastur yang sedang tersungkur sambil memegang komuni. Faktanya, foto yang dipakai di pesan itu adalah foto yang bukan dari peristriwa ISIS menyerang kota Quaragosh.
Melalui pencarian gambar google, ternyata foto itu diambil dari peristiwa polisi Korea Selatan saat membubarkan Misa di Pulau Jeju, 9 Agustus 2012.
Dikutip dari ucanews.com, Pastor Bartolomeus Mun Jung-hyun, yang memimpin Misa di pintu gerbang lokasi tersebut, jatuh tersungkur ke tanah saat membagikan Komuni. Keuskupan itu juga menyatakan bahwa polisi juga menginjak Hosti Kudus itu.
Pastor John Ko Buyeong-soo, ketua Komisi Keadilan dan Perdamaian Keuskupan Cheju, mengunjungi lokasi itu menyusul kejadian itu.
Dia mengatakan kepada ucanews.com bahwa ia akan meminta penjelasan dan permintaan maaf dari polisi.
“Menginjak atau merusak Hosti Kudus itu merupakan bentuk pelecehan terhadap umat Katolik,” katanya.
Biro Kepolisian Provinsi Jeju kemarin mengeluarkan pernyataan pers di mana pihaknya membantah melakukan kekerasan.
“Tidak ada kekerasan yang mengakibatkan Pastor Mun tersungkur ke tanah atau menginjak Hosti Kudus,” kata pernyataan itu.
Referensi : http://pejesdb.com/2015/02/22/isis-bikin-bingung-dan-pusing/
https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/206391779693365/