Sumber : Media Sosial

Narasi :

APA yang ada dalam pikiran Anda ketika melihat foto di atas—seorang pemuda yang berada di tiang gantungan, ia melambaikan tangan dan tersenyum?

Foto ini menceritakan kondisi seorang pemuda Sunni bernama Husain Khudri yang akan menghadapi eksekusi mati di Iran. Ia digantung oleh para Syiah di negeri itu.

Akan tetapi tidak tampak rasa takut sedikitpun di wajahnya. Ia tersenyum penuh suka cita seakan-akan akan melakukan resepsi pernikahan, padahal yang dihadapi adalah eksekusi hukum gantung.

Sebelum dieksekusi, ia menyapa keluarganya dengan cara melambaikan tangannya sambil tersenyum riang.

Husain merupakan aktivis pro-sunni dan aktif menyebarkan dakwah sunni. Ia berasal dari suku Kurdi di Iran dan anggota Partai Kebebasan Kurdistan.

Oleh tentara Iran ia dituduh sebagai pembunuh dan dieksekusi oleh pemerintah Iran atas tuduhan tersebut. Eksekusi ini dilaksanakan pada tanggal 12 Januari 2012—atau kira-kira satu tahun yang silam.

Penjelasan :

Foto yang menggambarkan seorang pria yang tersenyum sambil melambaikan tangan ketika akan digantung diri dengan sebuah tali menjadi bahan pembicaraan dunia. Masyarakat Indonesia pun tidak ikut ketinggalan mengomentari foto tersebut. Bahkan, foto tersebut diberi deskripsi dengan mengaitkan foto tersebut dengan isu berbau Syiah.

Dalam pesan bergambar yang dibagikan pada tanggal 26 November 2015, menyebutkan bahwa pria yang difoto itu bernama Husain Khudri. Pemuda itu merupakan aktivis pro-sunni dan aktif menyebarkan dakwah sunni. Ia berasal dari suku Kurdi di Iran dan anggota Partai Kebebasan Kurdistan. Oleh tentara Iran ia dituduh sebagai pembunuh dan dieksekusi oleh pemerintah Iran atas tuduhan tersebut.

Melalui penelusuran google, ternyata foto itu diambil dari lapangan Teheran, Iran, karena pembunuhan seorang hakim tinggi, yang dianggap sebagai eksekusi publik pertama di ibukota Iran sejak tahun 2002. Dikutip dari bbc.co.uk, pria yang ada di foto tersebut diketahui bernama Majid Kavousifar. Tidak hanya Majid, keponakannya yang bernama Hossein Kavousifar ikut diadili dalam eksekusi itu.

Kematian Majid dan Hossein Kavousifar terjadi sehari setelah sembilan hiasan umum di bagian lain negara tersebut. Pemerintah mengatakan ini adalah bagian dari upaya besar untuk mengatasi kejahatan kekerasan dan perdagangan narkoba ilegal di Iran. Kelompok hak asasi manusia telah mengkritik Iran karena tingginya jumlah eksekusi yang dilakukan, kedua setelah China.

Paman dan keponakan tersebut dihukum karena pembunuhan Hakim Hassan Moghaddas di Teheran tengah dua tahun lalu. Eksekusi mereka diadakan di lokasi yang sama dengan pembunuhan tersebut, dan pada tanggal yang sama, di depan sebuah gambaran besar hakim yang terbunuh. Ketika Hossein Kavousifar tampak tertekan saat dia menunggu eksekusi, pamannya memberi isyarat kepadanya dan tersenyum untuk meyakinkannya. Ketika waktunya tiba, hangmen dengan kepala tertutup, meletakkan titik-titik di sekitar leher mereka menendang tinja tempat kedua pria itu berdiri.

Referensi : http://news.bbc.co.uk/2/hi/6927434.stm

https://www.hrw.org/news/2011/01/26/iran-deepening-crisis-rights

http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/4738951.stm

 

https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/208287229503820/