Polres Sukabumi dan pihak Pesantren Al-Muhtadin telah mengklarifikasi bahwa tidak ada penusukan atau perusakan sebagaimana yang beredar di media sosial.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
============================================
Kategori : Konten yang Salah
============================================

Akun Siti Elizhah (fb..com/siti.elizhah) mengunggah sebuah foto dengan narasi:

“Baru saja terjadi di kampung susukan bojong parungkuda, Kabupaten Sukabumi. Cari-cari Ustad, dan ditanya keperluan nya malah ngotot dan ngajak berantem. Dan dua orang ini tiba tiba nyobek2 Qur’an dan Kitab dan sejadah di gunting, ketahuan sama santri. Ujung2nya diHakimi. Waspada. Jaga Ulama dan Habaib.”

Sumber : https://archive.md/0UI68 (Arsip)
============================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, klaim adanya dua pemuda yang merobek Al Quran dan Kitab serta menggunting sajadah di Kampung Susukan, Desa Bojongkokosan, Parungkuda, Kabupaten Sukabumi adalah klaim yang salah.

Faktanya, Polres Sukabumi dan pihak Pesantren Al-Muhtadin telah mengklarifikasi bahwa tidak ada penusukan atau perusakan sebagaimana yang beredar di media sosial.

Kapolres Sukabumi AKBP Lukman Syarif menegaskan, informasi yang menyebut penusukan atau bahwa dua pemuda itu merobek-robek Alquran dan sajadah tidaklah benar. Ketika datang, mereka langsung bertemu dengan warga sekitar pondok dan menanyakan sang ustad.

’’Wah, hoax itu. Nggak benar. Tidak ada penusukan atau penyobekan Alquran. Keduanya tidak bawa sajam,’’ papar Lukman saat dihubungi Jawa Pos kemarin. Pihak pesantren juga telah mengklarifikasi bahwa tidak ada penusukan atau perusakan sebagaimana yang beredar di media sosial.

Menurut Lukman, dua pemuda itu hanya ingin berobat kepada salah seorang ustad di kawasan tersebut. Namun, ustad yang dicari tidak berada di tempat.

Sesampainya di kediaman ustaz tersebut, kedua orang itu kemudian masuk ke rumah ustaz diantarkan oleh seorang warga yang juga ketua DKM masjid setempat. Saat itu ustaz yang dimaksud tidak ada ditempat. Perselisihan kemudian terjadi, saat warga menanyakan maksud dan tujuan kedua pria tersebut.

“Saat ditanya oleh warga tujuan dan maksud dua orang tersebut menemui Ustaz Engkus, mereka menjawab dengan nada dan kata-kata yang tidak enak, setelah itu karena merasa curiga dua orang tersebut dibawa keluar rumah dan datang santri dan ditanyakan kembali namun dua orang tersebut menjawab dengan kata yang tidak enak,” lanjut Lukman.

Saat itu kedua pria itu memilih pergi, saat diikuti mereka malah lari dan membuat warga dan santri di sekitar lokasi mengejar dan mengamankannya di pesantren Al-Muhtadin dan menghubungi pihak Kepolisian Sektor Parungkuda untuk ditindak lanjuti. Kemudian, petugas mendatangi lokasi dan mengamankan kedua pemuda dari kerumunan masa.

AKBP Lukman juga menghimbau kepada masyarakat, jangan begitu saja percaya terhadap berita atau informasi yang belum pasti kebenarannya. Karena memang, dari informasi yang tidak benar akan menimbulkan reaksi yang kurang baik.

REFERENSI
https://www.jawapos.com/hoax-atau-bukan/03/10/2020/hoax-perobekan-alquran-di-sukabumi/
https://radarsukabumi.com/berita-utama/hoak-dua-pemuda-sukabumi-dituduh-bunuh-ustaz-ini-fakta-sebenarnya/
https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4372290/cek-fakta-tidak-benar-video-dua-pemuda-ditangkap-karena-mau-bunuh-kiai-di-sukabumi
https://news.detik.com/berita/d-5195068/video-dua-pria-sukabumi-dikeroyok-massa-viral-ini-imbauan-polisi