Klaim menyesatkan. Pemerintah tidak hanya mengandalkan satu sumber dalam pengadaan vaksin. Selain Sinovac dari Cina, Pemerintah juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi lain seperti Pfizer, Johnson and Johnson, Astra Zeneca dan Cansino Biologics, juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi lain.

Selengkapnya di bagian PENJELASAN dan REFERENSI
============================================
Kategori : Konten yang Menyesatkan
============================================

Beredar narasi bahwa Cina menargetkan sebanyak 100 juta penduduk Indonesia tewas melalui vaksin. Narasi ini beredar melalui grup WhatsApp.

Berikut narasi selengkapnya:

“Hati hati vaksin bisa mwmbunuh jiwa. Cina mentargetkan 100 jt penduduk indonesia mati melalui vaksin cina. Jangan ada yg mao divaksin. Biar cina bangkrut ini bisnis WHO. Yahudi nasoroh cina. Yg jadi tujuan umat islam. Kita wajib waspada. Negara di Rezim jokowi jadi amburadul. Lengserkan jokowi pemimpin keblingeerrrr.”

Sumber : Whatsapp
============================================

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Cek Fakta medcom, klaim bahwa Cina menargetkan 100 juta penduduk Indonesia mati melalui vaksin Cina adalah klaim yang menyesatkan.

Faktanya, Pemerintah tidak hanya mengandalkan satu sumber dalam pengadaan vaksin. Selain Sinovac dari Cina, Pemerintah juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi lain seperti Pfizer, Johnson and Johnson, Astra Zeneca dan Cansino Biologics, juga menjajaki kerja sama dengan perusahaan farmasi lain.

Selain itu, PT Bio Farma akan memproduksi vaksin jika calon vaksin dari Sinovac dinyatakan lulus uji klinis. Hingga Senin 28 September 2020, dilaporkan uji klinis terhadap calon vaksin Sinovac memasuki tahap ketiga dan berjalan dengan baik.

“Berdasarkan komunikasi dengan tim uji klinis, Profesor Kusnadi dan juga timnya, kami tadi pagi melakukan rapat dan memperoleh informasi bahwa laporan yang diterima sampai saat ini uji klinis berjalan dengan lancar,” kata Anggota Tim Percepatan Pengembangan Vaksin Covid-19 sekaligus Menteri Luar Negeri Retno Marsudi seperti dilansir Kompas.com, Senin 28 September 2020.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, total jumlah sasaran yang akan diberi vaksin pada tahap awal sebanyak 102,45 juta orang. Mereka ini terdiri dari sejumlah kelompok prioritas.

“Kelompok pertama, orang yang berada di garda terdepan dalam menangani covid-19. Total orang yang menjadi sasaran pemberian vaksin sebanyak 1,31 juta orang,” tulis CNNIndonesia.com dalam laporannya, Senin 28 September 2020.

Kelompok kedua, mereka yang memiliki kontak erat dengan pasien covid-19 dengan sasaran sebanyak 50 ribu orang. Ketiga, mereka yang bertugas di bidang pelayanan publik dengan sasaran sebanyak 715 ribu orang. Keempat, masyarakat umum dengan jumlah sasaran sebanyak 92,28 juta orang. Kelima, untuk tenaga pendidik sebanyak 4,36 juta orang.

“Terakhir, aparatur sipil negara (ASN) hingga lembaga legislatif yang sebanyak 3,72 juta orang,” tulis CNNIndonesia.com masih dalam laporan yang sama.

REFERENSI
https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/4baYlJBb-tiongkok-targetkan-100-juta-penduduk-indonesia-tewas-melalui-vaksin-ini-f
https://katadata.co.id/pingitaria/berita/5f72fc790f420/medio-oktober-pemerintah-umumkan-hasil-uji-vaksin-corona-sinovac
https://nasional.kompas.com/read/2020/09/28/13441601/pemerintah-sebut-uji-klinis-vaksin-covid-19-dari-sinovac-berjalan-lancar?page=all
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200928154051-532-551896/rincian-orang-yang-dapat-prioritas-vaksin-corona-di-awal-2021