Hasil Periksa Fakta Konaah (Anggota Komisariat MAFINDO Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta).
Klaim tersebut adalah salah. Untuk pertama kalinya Sidang Majelis Umum PBB tahun ini digelar secara langsung dan virtual akibat pandemic virus corona dan dilakukan dengan pidato yang telah direkam sebelumnya oleh para pemimpin dunia.
= = =
Kategori: Konten yang Salah
= = =
Sumber: Facebook
= = =
Narasi:
Jokowi Takut datang kesidang PBB karena pasukan sniper sdhmenunggu. Terpaksa pesawat cebong dkk balik kanan. Pidato dilakukan diistanapun belepotan malah menasehati negara lain. Petikan pidatonya “ Ijinkan sayauntuk memberi nasehat yang mulia. “PBB Harus Berbenah diri”..!!!🗣🗣🌡🌡🤦♂️🤦♂️ AduhHancur Nur !! Sudah banyak rakyat Indonesia banyak bunuh diri gara2 Jokowi🤣🤣 urus negara sendiri aja ngutang konon mau membenahi negaralain. Mati kita min !! #sinetronpinokio
= = =
Penjelasan:
Akun Facebook Hendra Madani mengunggah status pada 24September 2020 yang mengklaim Jokowi tidak datang ke sidang PBB dikarenakanpasukan sniper sudah menunggu, sehingga pidato dilakukan di Istana. Akun HendraMadani turut mencantumkan link youtube viva.co.id yangberjudul “Isi Pidato Presiden Jokowi di Sidang Umum PBB” yang tayang pada 22September 2020.
Berdasarkan hasil penelusuran, klaimJokowi takut datang ke sidang PBB karena pasukan sniper sudah menunggu adalahsalah. Faktnya, Sidang Majelis Umum PBB tahun ini untuk pertama kalinya digelarsecara langsung dan virtual akibat pandemi virus corona. Presiden Majelis UmumPBB Tijjani Muhammad Bande mengatakan pertemuan virtual dijadwalkan pada 22-29September 2020 dan dilakukan dengan pidato yang telah direkam sebelumnya olehpara pemimpin dunia.
Dilansir darimedcom.id, Presiden Joko Widodo mendorongPerserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk berbenah diri. Jokowi memberikan duapemikiran pada pelaksanaan Sidang Majelis Umum ke-75 PBB.
Dengan demikian, klaim klaim Jokowi takut datang ke sidang PBB karena pasukan snipersudah menunggu termasuk konten yang salah, yakni ketika konten yang aslidipadankan dengan konteks informasi yang salah.
= = =
Referensi: