Pelarangan menggunakanmasker bertipe scuba lantaran masker tersebut dianggap tidak efektif mencegahpenyebaran Covid-19, bukan karena politik perusahaan.
=====
Kategori: MisleadingContent/Konten yang Menyesatkan
=====
Sumber: Facebook
=====
Narasi:
“inipolitik perusahaan beneran…dl awal podemi masker di save harga di naikanselangit & kluar lah masker scuba produksi rmhan harga murah jg bisa dicuci pakai lagi…skrg di larang masker scuba krn masker mereka tdk laku jgmahal…bantu tdk mlh sll nyusahin masyarakat melulu…bila mau membantu stiaprumah di bagi masker 1 kotak/bln scr free n sosialisasi br jlnin larangan itu.”
=====
Penjelasan:
AkunFacebook Tommy Cen mengunggah sejumlah foto mengenai pemberitaan dari sejumlahmedia televisi mengenai pelarangan penggunaan masker bertipe scuba. Dalam narasinya,akun tersebut menyebutkan bahwa itu merupakan politik perusahaan.
Berdasarkanhasil penelusuran, pelarangan penggunaan masker bertipe scuba lebih kepada aspekfungsinya. Menurut Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito,masker scuba dan buff dinilai sebagai masker dengan satu lapisan, tipis, danlantaran mudah ditarik ke leher, penggunaannya dirasa tidak berarti. Sebagaipencegahan, Wiku merekomendasikan masker bedah atau masker kain yang terdiridari tiga lapisan kain katun.
Ketua TimProtokol Tim Mitigasi Pengurus Besar IDI, DR Dr Eka Ginanjar mengungkapkan,masker scuba termasuk masker kain yang proteksinya tidak terlalu kuat.Menurutnya, setiap renggangan yang ditimbulkan, maka pori-pori dari maskerscuba akan melebar. Hal inilah yang menyebabkan daya tapisnya akan jauhberkurang.
“Sehinggadalam kondisi yang seperti ini tidak disarankan menggunakan masker scuba karenakondisi infeksi sedang tinggi, hanya satu lapis, bisa merenggang, dan kurangketat menutup aliran udara,” ujar Eka kepada Kompas.com, Jumat(18/9/2020).
Dilansir darisuara.com, Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher RSA UGM,dr. Mahatma Sotya Bawono, M.Sc., Sp. THT-KL menyatakan bahwa penggunaan maskerscuba dinilai tidak efektif sebagai pencegahan diri terhadap serangan virusCovid-19.
“Maskerscuba memiliki efektifitas paling kecil hanya sekitar nol sampai lima persensehingga tidak cukup untuk proteksi,” jelasnya.
Artinya,pemakaian masker scuba kurang efektif melindungi area hidung dan mulutpenggunanya dari kontak dengan percikan, tetesan, maupun partikel yang mungkinterpapar penyakit yang disebabkan oleh vierus SARS-CoV-2 ini. Oleh sebab itudia tidak menyarankan pemakaian masker scuba sebagai alat pelindung daripenularan Covid-19.
“Tidakdisarankan pakai scuba atau buff masker karena kemampuan filtarsinya sangatkecil. Masyarakat disarankan memakai masker kain tiga lapis yang memilikiefektivitas penyaringan partikel 50-70 persen,” tutur pria yang akrabdisapa Boni ini.
Hal senadajuga diungkapkan dr Muhamad Fajri Adda’i, seorang praktisi sekaligus relawanCovid-19.
“Maskerscuba itu tipis satu lapis, tidak efektif, karena bahannya neoprene, cenderungelastis. Jika ditarik pori akan membesar. Padahal, kita butuh kemampuanfiltrasinya,” kata dia.
Berdasarkanpenjelasan tersebut, maka konten tersebut masuk ke dalam kategori MisleadingContent atau Konten yang Menyesatkan.
=====
Referensi:
https://web.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1293043984361467/