Hasil Periksa Fakta Rahmi Kania Dewi (Universitas 17 Agustus 1945 Jakarta)
Narasi yang salah. Polda Metro Jaya menyatakaninformasi tersebut palsu alias hoaks.
Selengkapnya di bagian penjelasan.
====
Kategori: Konten Palsu
====
Sumber: Pesan berantai Whatsapp
====
Narasi:
Assalamualaikum Wr Wb
Bpk/ibu Ketua Rt dan Rw, Mohon di informasikanke warga, saudara.
Keluarga dan kenalan anda!!!
Baru saja mendapat pesan. Sebuah peringatan!!!
Sekarang ada yang baru dan sedang terjadi.Orang datang dari pintu ke pintu dan membagikan masker. Mereka mengatakan:“Ini ada pembagian masker dari pemerintah”(hal itu tidak benar)
Mereka meminta anda mengenakan masker untukdifoto/dilihat apakah masker tersebut cocok untuk anda. (Sebagai laporan kalosudah sampai alamat)masker yang sudah diberi bius dan mereka merampok!! Tolongjangan terima masker dari orang asing. Ingat, teman-teman, ini adalah waktuyang kritis, orang-orang putus asa, tingkat kejahatan meningkat selama pandemiCovid-19.
Harap berhati-hati!! Setidaknya informasi inibisa berguna dan bermanfaat, mohon maaf apabila ada salah kataπππ
====
Penjelasan:
Beredar imbauan berupa pesan Whatsapp yangmemberitahukan bahwa ada sekelompok orang membagikan masker gratis untuk wargayang telah diberi bius sebagai modus kejahatan.
Modus yang dilancarkan adalah meminta wargamemakai maskernya untuk difoto sebagai bukti bahwa masker sampai pada alamatyang dituju. Kemudian pelaku akan memanfaatkan situasi tersebut untuk merampokrumah korban.
Namun setelah ditelusuri lebih lanjut, PoldaMetro Jaya menyatakan pesan tersebut adalah hoaks atau tidak benar.
“Iya lah itu informasinya hoaks,”jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus.
Berdasar pada referensi, pesan Whatsapp yangmenyebutkan adanya pemberian masker yang dicampuri obat bius ini diKategorikansebagai Konten Palsu. Hal ini dikarenakan narasi dalam pesan tersebut tidakbenar adanya.
====
Referensi: